Jemaah Muslim memanfaatkan waktu dini hari pada Senin (17/6) untuk melakukan kegiatan lempar jumrah pada hari kedua. Mereka berusaha menghindari sengatan panas sinar matahari siang, pada hari-hari terahir kegiatan ibadah haji.
Kegiatan melempar batu pada pilar yang melambangkan setan itu berlangsung di Mina, sebuah dataran gurun di luar kota Mekah di Arab Saudi. Lempar jumrah hari ketiga dijadwalkan berlangsung Selasa, sebelum Tawaf Perpisahan, atau mengelilingi Ka'bah di Mekah.
Lebih dari 1,83 juta umat Islam menunaikan ibadah haji pada tahun 2024, sedikit lebih rendah dari angka tahun lalu sebesar 1,84 juta, menurut pejabat Saudi.
Ibadah tersebut dilakukan di bawah teriknya musim panas, yang diperkirakan mencapai 49 derajat Celcius di Mekah dan tempat-tempat suci di dalam dan sekitar kota tersebut, menurut Pusat Metrologi Nasional Saudi.
Kementerian Kesehatan melaporkan lebih dari 2.760 jamaah menderita sengatan matahari dan tekanan panas pada Minggu, hari pertama kegiatan lempar jumrah. Yordania mengumumkan pada hari Minggu bahwa 14 jamaah asal negara itu meninggal karena sengatan panas selama ibadah haji tersebut.
Jumlah jamaah haji yang melakukan kegiatan lempar jumrah pada Senin pagi menurun signifikan dibandingkan pada Minggu. Pasukan keamanan, petugas medis dan petugas pertolongan pertama telah dikerahkan di dalam dan sekitar Mina, terutama di jalan-jalan dan area terbuka untuk membantu para jamaah.
“Saya sangat terkesan dengan persiapannya,” kata Sani Abdullah, seorang warga Nigeria, kepada Associated Press, seraya menambahkan bahwa ia sudah terbiasa dengan panas terik di negaranya. “Saya tidak pernah menemui masalah apa pun. Semuanya berjalan lancar.”
Ibadah haji tahun ini dilatarbelakangi oleh perang Israel-Hamas yang menghancurkan, yang mendorong Timur Tengah ke jurang konflik regional.
Perang tersebut telah menewaskan lebih dari 37.000 warga Palestina di jalur yang terkepung itu, menurut pejabat kesehatan Gaza, sementara ratusan lainnya tewas dalam operasi Israel di Tepi Barat. Perang itu dimulai setelah militan pimpinan Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera sekitar 250 orang.
Warga Palestina di Jalur Gaza tidak dapat melakukan perjalanan ke Mekah untuk menunaikan ibadah haji tahun ini karena penutupan penyeberangan Rafah pada bulan Mei, ketika Israel memperluas serangan daratnya ke kota di perbatasan dengan Mesir itu. [ab/ns]
Forum