Puluhan ribu warga India menanggapi seruan pemerintah untuk melaporkan pendapatan mereka yang selama ini dirahasiakan atau tidak pernah dikenai pajak.
Menurut Menteri Keuangan India Arun Jaitley, Sabtu (1/10), jumlah pendapatan yang disebut uang gelap (black money) itu, selama empat bulan terakhir, tercatat mencapai 9,5 miliar dolar. Jaitley mengatakan, angka itu kemungkinan akan membengkak karena beberapa pengakuan finansial masih diproses.
Berdasarkan rencana pemerintah yang diumumkan Jaitley sebelumnya tahun ini, 64.275 warga India yang melaporkan uang gelap mereka selama periode empat bulan yang berakhir Jumat (30/9), akan membayar 45 persen pajak ke pemerintah dan terbebas dari tuntutan kriminal.
Perdana Menteri India Narendra Modi, Sabtu (1/10), bersumpah akan memberantas penghindaran pajak ketika terpilih pada 2014, dan menyampaikan ucapan selamat kepada Jaitley dan warga yang memutuskan untuk mengungkapkan uang gelap mereka.
Ini bukan kali pertama pemerintah India memberlakukan program pengampunan pajak seperti itu. Jaitley mengatakan, pada 1997, program serupa menghasilkan pemasukan sebesar 1,5 miliar dolar bagi pemerintah.
Pemerintah India sebetulnya menghadapi tentangan atas program pengampunan pajak itu menyusul terungkapnya Dokumen Panama April lalu, yang berisi daftar orang-orang dan perusahaan-perusahaan yang menghindari pajak dengan membuat perusahaan-perusahaan bayangan di Panama. Lima ratus warga India termasuk dalam daftar itu. [ab]