Kelompok Hizbullah Lebanon yang didukung Iran menyatakan bahwa mereka berhasil meluncurkan beberapa roket yang menyasar posisi tentara Israel di Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi pada Selasa (20/8). Langkah itu disebut sebagai "respons" terhadap serangan Israel di Lebanon timur yang terjadi pada sehari sebelumnya.
Hizbullah meluncurkan "serangan roket besar" ke dua posisi tentara Israel di Dataran Tinggi Golan yang diduduki, sebagai "respons atas serangan musuh Israel di Lembah Bekaa" yang, menurut sumber dekat Hizbullah, menargetkan depot senjata di wilayah timur.
Militer Israel mengonfirmasi bahwa sekitar 55 proyektil diidentifikasi berhasil melintas dari wilayah Lebanon.
"Beberapa proyektil berhasil dicegat, dan sisanya jatuh di area terbuka. Tidak ada korban luka yang dilaporkan," kata militer dalam sebuah pernyataan, sambil menambahkan bahwa beberapa roket memicu kebakaran.
Militer menyatakan bahwa pasukannya menyerang salah satu lokasi peluncuran roket.
Serangan terbaru Hizbullah yang didukung Iran itu terjadi setelah Israel menghantam depot senjata di wilayah timur Lebanon pada Senin.
Israel melakukan serangan setelah seorang tentara di Israel utara tewas akibat tembakan Hizbullah. Kematian itu menambah jumlah korban tewas dalam 10 bulan baku tembak lintas batas antara Hizbullah dan pasukan Israel.
Kekerasan itu mengakibatkan 585 orang tewas di Lebanon, sebagian besar adalah pasukan Hizbullah, dan terdapat sedikitnya 128 warga sipil yang termasuk ke dalam korban tewas, menurut penghitungan AFP.
Di pihak Israel, termasuk di Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi, 23 tentara dan 26 warga sipil dilaporkan tewas, menurut angka militer.
Kekhawatiran tentang eskalasi meningkat setelah Hizbullah dan Iran berkomitmen untuk membalas serangan Israel di Beirut pada bulan lalu yang menewaskan komandan tinggi Hizbullah, Fuad Shukr. Hal tersebut terjadi menjelang serangan di Teheran yang mengakibatkan kematian pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh. [ah/rs]
Forum