Kelompok Hizbullah dari Lebanon, Sabtu (4/11), mengatakan mereka melancarkan serangan serentak menhantam Israel dari perbatasan Lebanon. Hal itu dilakukan ketika penduduk Lebanon selatan melaporkan terjadinya beberapa serangan Israel paling dahsyat selama berminggu-minggu bentrokan.
Tentara Israel mengatakan pesawat tempurnya menyerang sasaran Hizbullah sebagai tanggapan atas serangan sebelumnya dari wilayah Lebanon, dan menyertai serangan udara tersebut dengan tembakan artileri dan tank.
Sebuah sumber di Lebanon yang mengetahui serangan Hizbullah itu mengatakan kelompok tersebut menembakkan rudal kuat yang belum digunakan dalam pertempuran tersebut. Ia mengatakan mereka mengetahui posisi Israel di seberang perbatasan dari Desa Ayta al-Shaab dan Rmeich.
Hizbullah terlibat baku tembak dengan pasukan Israel di perbatasan Lebanon-Israel sejak Hamas berperang dengan Israel pada 7 Oktober.
Baku tembak tersebut menandai pertempuran terburuk di perbatasan sejak perang pecah pada 2006, tetapi sebagian besar terjadi di wilayah perbatasan.
Pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah, dalam pidato pertamanya sejak perang Hamas-Israel pecah, mengatakan pada Jumat (3/11) bahwa eskalasi di front Lebanon akan bergantung pada peristiwa di Gaza dan tindakan Israel terhadap Lebanon. Dia juga mengatakan serangan-serangan yang sejauh ini terjadi di perbatasan “belum menampilkan semua” yang dapat dilakukan Hizbullah.
Hampir 60 anggota Hizbullah tewas dalam kekerasan tersebut.
Sumber keamanan dan saksi di Lebanon melaporkan beberapa serangan Israel terberat yang pernah terjadi.
Dua kolom asap tebal terlihat membubung di atas perbukitan dekat Kota Khiyam di Lebanon dalam video yang dibagikan kepada Reuters oleh warga Khiyam, Soheil Salami. Ia mengatakan daerah itu telah terkena serangan udara Israel.
“Penembakan hari ini semakin intensif – penembakan yang dilakukan oleh kelompok perlawanan dan serangan balik yang dilakukan oleh Israel,” kata Fouad Khreis, juga berbicara kepada Reuters dari Khiyam. “Empat peluru jatuh di pinggiran Khiyam, tanpa korban luka,” katanya.
Tentara Israel mengatakan di antara sasaran yang diserang adalah “infrastruktur teroris, gudang roket, dan kompleks yang digunakan oleh” Hizbullah.
Israel mengatakan pihaknya tidak tertarik dengan konflik di perbatasan utaranya. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada bulan lalu memperingatkan Hizbullah agar tidak membuka front perang kedua. Namun, ia menekankan bahwa hal itu dapat memicu serangan balasan Israel dengan kekuatan yang “tak terbayangkan” yang akan menimbulkan “kehancuran” di Lebanon. [ah/ft]
Forum