Presiden Honduras Xiomara Castro mengatakan negaranya akan berupaya membangun hubungan diplomatik resmi dengan China.
Castro mengumumkan di akun Twitternya bahwa ia telah menginstruksikan Menteri Luar Negeri Eduardo Reina untuk memulai perundingan dengan Beijing mengenai pembukaan hubungan resmi dengan ekonomi terbesar kedua dunia itu.
Langkah ini dapat mengancam hubungan resmi Honduras dengan Taiwan, pulau berpemerintahan sendiri di tenggara China. China yang dipimpin Komunis menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri dan telah bersumpah akan menggabungkan kembali pulau itu dengan China daratan – bila perlu dengan paksaan.
Castro berjanji akan mengupayakan hubungan diplomatik dan ekonomi dengan China dalam kampanye kepresidenannya tahun 2021. Tetapi begitu menjabat, ia mundur dari sikap itu dan mengatakan ia berharap akan mempertahankan hubungan dengan Taiwan.
China tampaknya merayakan keputusan Honduras pada hari Rabu.
“Kami menyambut baik pernyataan Honduras. Fakta bahwa 181 negara di dunia membangun hubungan diplomatik dengan China berdasarkan prinsip Satu-China sepenuhnya membuktikan bahwa membangun hubungan diplomatik dengan China merupakan pilihan yang tepat sesuai dengan tren umum perkembangan historis dan tren masa. China bersedia membangun hubungan bersahabat dan kooperatif berlandaskan prinsip Satu-China dengan semua negara di dunia, termasuk Honduras," papar juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin.
Banyak negara mengalihkan hubungan diplomatik mereka dari Taipei ke Beijing setelah PBB mengakui Beijing sebagai satu-satunya perwakilan resmi China di badan dunia itu pada tahun 1971.
Taiwan kini memiliki hubungan resmi hanya dengan 14 negara, termasuk Honduras, dengan China melancarkan kampanye intens yang mencakup perdagangan dan investasi ekonomi untuk meyakinkan negara-negara lain agar mengalihkan hubungan. Empat negara Amerika Tengah lainnya – Kosta Rika, Panama, El Salvador dan Nikaragua – telah memutuskan hubungan dengan Taipei dalam beberapa tahun belakangan ini.
China mendanai pembangunan bendungan hidroelektrik di Honduras.
Kementerian luar negeri Taiwan mengeluarkan pernyataan yang mendesak Tegucigalpa agar berhati-hati dalam mempertimbangkan keputusannya untuk membangun hubungan dengan China dan agar tidak “jatuh ke dalam perangkap China.”
Pengumuman Castro muncul hanya beberapa pekan sebelum lawatan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen ke Amerika Tengah. [uh/ab]
Forum