Tautan-tautan Akses

Hong Kong Buka Kembali Pantai, Beijing Longgarkan Karantina


Orang-orang menikmati hari di pantai setelah tidak ada kasus COVID-19 lokal yang tercatat selama 2 minggu di Hong Kong, China, 3 Mei 2020. (Foto: REUTERS/Tyrone Siu)
Orang-orang menikmati hari di pantai setelah tidak ada kasus COVID-19 lokal yang tercatat selama 2 minggu di Hong Kong, China, 3 Mei 2020. (Foto: REUTERS/Tyrone Siu)

Hong Kong, Kamis (5/5), membuka kembali pantai dan kolam renang, sementara ibu kota China, Beijing, mulai melonggarkan aturan karantina untuk kedatangan luar negeri.

Hong Kong sebelumnya menutup tempat olah raga air di tengah merebaknya varian omicron yang sangat menular tetapi kini mengurangi pembatasan karena menurunnya jumlah kasus baru. Kematian akibat COVID-19 telah turun dari level tertinggi hampir 300 per hari di bulan Maret menjadi nol dalam beberapa hari terakhir.

Restoran juga diizinkan untuk membolehkan hingga delapan pelanggan duduk satu meja dan masker tidak harus dikenakan sewaktu berolahraga di lapangan terbuka.

Putaran pelonggaran lebih lanjut dijadwalkan akan dimulai 19 Mei, sewaktu bar dan kelab akan diizinkan untuk dibuka kembali dan restoran di Hong Kong akan diizinkan untuk melayani pelanggan hingga tengah malam.China mempertahankan pendekatan nol-COVID tetapi memberlakukan pembatasan yang tidak terlalu memberatkan di ibu kota daripada di kota-kota lain seperti Shanghai, di mana jutaan orang sebelumnya ditempatkan di bawah lockdown ketat.

Beijing sekarang akan mewajibkan pendatang dari luar negeri dikarantinakan di sebuah hotel selama 10 hari, diikuti dengan isolasi rumah selama seminggu.

Aturan sebelumnya mengharuskan 21 hari isolasi, setidaknya 14 hari di hotel, diikuti dengan tujuh hari pelaporan kesehatan reguler.

Dengan hanya sedikit penerbangan internasional setiap harinya ke Beijing, perubahan aturan tersebut diperkirakan hanya memiliki sedikit efek praktis. Namun, secara simbolis, tampaknya menunjukkan kesediaan untuk berkompromi dengan tuntutan kebijakan yang tidak terlalu mengganggu dan merugikan secara ekonomi.

Meski demikian, ibu kota China ini tidak mau mengambil risiko dan pada hari Rabu menutup 60 stasiun kereta bawah tanah, lebih dari 10% dari jumlah stasiun yang ada, untuk mencegah kemungkinan penyebaran virus.

Restoran dan bar dibatasi hanya untuk pesanan bawa pulang atau pengiriman, pusat kebugaran ditutup dan sekolah-sekolah ditangguhkan setidaknya selama seminggu lagi. Tempat-tempat wisata utama di kota itu, termasuk Kota Terlarang dan Kebun Binatang Beijing, telah menutup ruang pameran indoor mereka dan hanya beroperasi dengan kapasitas sebagian. [ab/uh]

Recommended

XS
SM
MD
LG