LONDON —
Cepat, murah dan penuh rasa, makanan yang dijual di pinggir jalan digemari banyak orang di seluruh dunia. Mencoba makanan lokal di udara terbuka juga merupakan bahan baku utama untuk melihat budaya di tiap kota.
Untuk itu, sumber informasi perjalanan daring Cheapflights.com telah membuat daftar 10 kota dengan jajanan pinggir jalan terbaik.
Ada di peringkat teratas adalah Hong Kong, China. Lama di bawah kekuasaan Inggris namun sekarang menjadi bagian China, kota ini menawarkan beragam menu, mulai dari sup daging ular sampai kue telur, dan menyediakan kombinasi yang menarik dari makanan Kanton dan menu Barat.
Pasar-pasar seperti yang ada di Temple Street di Yau Ma Tei, Ladies Market di Tung Choi Street dan Kowloon City merupakan tempat-tempat yang populer untuk mencoba makanan pinggir jalan di Hong Kong, seperti bakso ikan kari, kuah panas dan sate tahu.
Penjual makanan pinggir jalan di udara terbuka, disebut dai pai dongs telah berkurang sejak 1980an ketika peraturan diperketat, namun tempat-tempat seperti toko mie dan pasar masih tumbuh subur.
Beberapa kedai makanan di Hong Kong seperti kantin dim sum Tim Ho Wan di daerah Sham Shui Po bahkan baru-baru ini mendapat penghargaan Michelin Guide, panduan makanan yang biasanya sangat pelit memberi bintang dan umumnya hanya untuk restoran kelas atas.
Ada di peringkat kedua adalah Rio de Janeiro, Brazil, yang menawarkan semuanya mulai dari ikan goreng sampai feijoada (nasi, kacang-kacangan dan daging babi) dan salgadinhos (minuman beralkohol). Tempat yang populer terutama trotoar di pantai-pantai Copacabana dan Ipanema, dengan kedai-kedai 24 jam.
Menyusul di posisi berikutnya adalah Paris, dengan kue dadar dan truk-truk makanan yang ekstensif; Boston di AS dengan kendaraan yang menjual makanan yang biasanya hanya ada di restoran; Istanbul di Turki dengan makanan khas kebab dan bagel; serta Mexico City dengan ribuan kedai pinggir jalan yang menjual makanan khas Meksiko seperti tacos, tostados, carnitas, tamales dan quesadillas.
Meski tak seterkenal Vancouver dan Toronto, namun kota Ottawa di Kanada juga masuk ke dalam daftar ini pada posisi tujuh, karena truk makanan dan kios yang menyediakan segala rupa jajanan, mulai dari yogurt beku sampai churros dan kentang bakar dan hotdog.
Posisi kedelapan adalah Marrakech di Maroko memiliki daerah Djemaa el-Fna dan Rue El Kassabin yang merupakan pusat jajanan dengan makanan yang disajikan mulai dari kepala kambing, terong goreng dan kuskus.
Dua terakhir dalam daftar ini adalah Berlin -- dengan currywurst atau sosis babi goreng ditabur bubuk kari serta kebab, falafel dan masih banyak lagi -- serta Fukuoka, Jepang, dengan spesialisasi termasuk ramen, hakata gyoza (bakwan goreng), iwashi mentaiko (sardin) dan tempura (makanan laut dan sayuran goreng tepung. (Reuters)
Untuk itu, sumber informasi perjalanan daring Cheapflights.com telah membuat daftar 10 kota dengan jajanan pinggir jalan terbaik.
Ada di peringkat teratas adalah Hong Kong, China. Lama di bawah kekuasaan Inggris namun sekarang menjadi bagian China, kota ini menawarkan beragam menu, mulai dari sup daging ular sampai kue telur, dan menyediakan kombinasi yang menarik dari makanan Kanton dan menu Barat.
Pasar-pasar seperti yang ada di Temple Street di Yau Ma Tei, Ladies Market di Tung Choi Street dan Kowloon City merupakan tempat-tempat yang populer untuk mencoba makanan pinggir jalan di Hong Kong, seperti bakso ikan kari, kuah panas dan sate tahu.
Penjual makanan pinggir jalan di udara terbuka, disebut dai pai dongs telah berkurang sejak 1980an ketika peraturan diperketat, namun tempat-tempat seperti toko mie dan pasar masih tumbuh subur.
Beberapa kedai makanan di Hong Kong seperti kantin dim sum Tim Ho Wan di daerah Sham Shui Po bahkan baru-baru ini mendapat penghargaan Michelin Guide, panduan makanan yang biasanya sangat pelit memberi bintang dan umumnya hanya untuk restoran kelas atas.
Ada di peringkat kedua adalah Rio de Janeiro, Brazil, yang menawarkan semuanya mulai dari ikan goreng sampai feijoada (nasi, kacang-kacangan dan daging babi) dan salgadinhos (minuman beralkohol). Tempat yang populer terutama trotoar di pantai-pantai Copacabana dan Ipanema, dengan kedai-kedai 24 jam.
Menyusul di posisi berikutnya adalah Paris, dengan kue dadar dan truk-truk makanan yang ekstensif; Boston di AS dengan kendaraan yang menjual makanan yang biasanya hanya ada di restoran; Istanbul di Turki dengan makanan khas kebab dan bagel; serta Mexico City dengan ribuan kedai pinggir jalan yang menjual makanan khas Meksiko seperti tacos, tostados, carnitas, tamales dan quesadillas.
Meski tak seterkenal Vancouver dan Toronto, namun kota Ottawa di Kanada juga masuk ke dalam daftar ini pada posisi tujuh, karena truk makanan dan kios yang menyediakan segala rupa jajanan, mulai dari yogurt beku sampai churros dan kentang bakar dan hotdog.
Posisi kedelapan adalah Marrakech di Maroko memiliki daerah Djemaa el-Fna dan Rue El Kassabin yang merupakan pusat jajanan dengan makanan yang disajikan mulai dari kepala kambing, terong goreng dan kuskus.
Dua terakhir dalam daftar ini adalah Berlin -- dengan currywurst atau sosis babi goreng ditabur bubuk kari serta kebab, falafel dan masih banyak lagi -- serta Fukuoka, Jepang, dengan spesialisasi termasuk ramen, hakata gyoza (bakwan goreng), iwashi mentaiko (sardin) dan tempura (makanan laut dan sayuran goreng tepung. (Reuters)