Human Rights Watch menyerukan penyelidikan atas sebuah insiden di mana Angkatan Laut Thailand diduga menembaki sekelompok “manusia perahu” Rohingya, menewaskan sedikitnya dua orang pencari suaka.
Kelompok yang berkantor di New York itu hari Rabu mengatakan penyelidikannya mengungkapkan bahwa anggota Angkata Laut Thailand bulan lalu melepaskan tembakan pada sekitar 20 pengungsi Rohingya untuk mengusir perahu mereka ke tengah laut. Thailand membantah tuduhan itu.
Puluhan ribu warga Muslim-Rohingya lari dari Birma dalam beberapa bulan terakhir ini karena kekerasan antar suku dan diskriminasi oleh pemerintah.
Thailand menolak sebagian besar pengungsi itu, bahkan memerintahkan agar Angkatan Laut mencegat perahu-perahu pengungsi itu, memberi pangan dan perbekalan sebelum menyuruh mereka melanjutkan pelayaran.
Kelompok yang berkantor di New York itu hari Rabu mengatakan penyelidikannya mengungkapkan bahwa anggota Angkata Laut Thailand bulan lalu melepaskan tembakan pada sekitar 20 pengungsi Rohingya untuk mengusir perahu mereka ke tengah laut. Thailand membantah tuduhan itu.
Puluhan ribu warga Muslim-Rohingya lari dari Birma dalam beberapa bulan terakhir ini karena kekerasan antar suku dan diskriminasi oleh pemerintah.
Thailand menolak sebagian besar pengungsi itu, bahkan memerintahkan agar Angkatan Laut mencegat perahu-perahu pengungsi itu, memberi pangan dan perbekalan sebelum menyuruh mereka melanjutkan pelayaran.