Organisasi HAM internasional Human Rights Watch (HRW) mengatakan, pemerintah negara-negara di dunia membuat kekeliruan serius sewaktu mereka mengorbankan HAM untuk memperketat tindakan-tindakan pengamanan.
Dalam kajian tahunan HAM dunia yang dirilis hari Kamis (29/1), kelompok itu mengatakan, Nigeria, Irak, Suriah, Israel dan AS adalah termasuk negara-negara yang menggunakan alasan keamanan untuk membenarkan pelanggaran HAM.
Menurut Direktur Eksekutif Kenneth Roth, memperketat keamanan bisa menjadi kontraproduktif karena menurunkan kepercayaan dan memperburuk ketegangan antar kelompok.
Laporan itu mengecam Irak dan Suriah atas kebijakan-kebjiakan yang menyimpang dan sektarian sehingga memicu kebangkitan kelompok ekstremis Negara Islam (ISIS).
Laporan itu mengatakan, penggunaan kekerasan terhadap warga sipil oleh Suriah dan pengucilan Muslim Sunni oleh pemerintah Irak memberi ISIS peluang untuk meraih dukungan dari kelompok-kelompok itu.
Human Rights Watch juga mengatakan Nigeria dan Israel telah membiarkan personil militer bertindak menyimpang ketika mereka berusaha mengontrol kelompok-kelompok militan Boko Haram dan Hamas.
Selanjutnya, Human Rights Watch mengatakan, Presiden AS Barack Obama telah menolak untuk menyelidiki dan mengadili mereka yang bertanggungjawab atas dugaan penyiksaan oleh CIA, yang terungkap dalam penyelidikan Senat baru-baru ini. HRW mengatakan, pengabaian Obama atas kewajiban hukumnya itu memperbesar kemungkinan presiden-presiden di masa mendatang menganggap penyiksaan sebagai pilihan kebijakan dan bukan kejahatan.