Direktur perusahaan Huawei China hari Senin (26/2) membela perusahaannya setelah timbul kekhawatiran peralatannya bisa digunakan untuk memata-matai. Ia mengatakan, raksasa telekomunikasi itu memiliki "rekam jejak yang sangat kuat terkait keamanan."
Huawei dilaporkan gagal mencapai kesepakatan dengan AT&T di Amerika, yang akan memungkinkannya menjejakkan kaki semakin kuat di pasar ponsel, menyusul laporan anggota DPR Amerika yang mengungkapkan keresahan "terkait Huawei dan kegiatan mata-mata China."
Pendiri kelompok itu adalah mantan insinyur pada Tentara Pembebasan Rakyat China. Itu menimbulkan kekhawatiran adanya hubungan erat militer dan pemerintah China, yang secara konsisten dibantah Huawei.
Pihak berwenang Amerika bahkan meminta pemerintah Australia agar tidak menggunakan peralatan Huawei untuk menggunakan jaringan nirkabel 5G super cepat di negara itu, menurut media Australia.
Ditanya tentang penjualan pertama 5G, teknologi canggih ponsel yang menjanjikan kurang dari satu detik untuk mengunduh film berdurasi penuh, Hu menjawab, penjualan diperkirakan dimulai sebelum akhir tahun ini. Ia mengatakan, Huawei menandatangani 45 kontrak pre-komersialisasi 5G di seluruh dunia, dengan uji coba berskala besar di London, Vancouver, Tokyo dan Seoul. [ka/ii]