Huawei Technologies memperkenalkan sistem operasi buatannya yang bisa digunakan untuk ponsel pintar dan perangkat lainnya, Jumat (9/8).
Sistem operasi (OS) baru itu diluncurkan di tengah pembatasan perdagangan yang diterapkan AS pada Mei lalu mengancam akses perusahaan China itu ke berbagai teknologi penting AS, seperti Android.
“Harmony OS sangat berbeda dengan Android dan iOS,” kata Richard Yu, kepala grup bisnis konsumen Huawei, merujuk sistem operasi yang dikembangkan oleh Alphabet Inc.—perusahaan induk Google, dan Apple Inc.
“Anda bisa mengembangkan aplikasi sekali, kemudian dengan leluasa menyebarkan di berbagai perangkat lainnya,” kata Yu di hadapan konferensi para pengembang di Dongguan, di selatan China. Di kawasan itu, Huawei membangun kampus mewah yang dibuat dengan inspirasi kota-kota di Eropa.
Harmony, yang disebut Hongmeng dalam bahasa China, sudah siap digunakan di ponsel pintar. Namun Huawei tetap memilih Android untuk saat ini untuk mendukung para pengembang aplikasinya. Dia juga menambahkan produk layar pintar Honor, yang akan diluncurkan pada Sabtu (10/8), adalah produk pertama yang menggunakan Harmony OS.
Akibat pembatasan oleh AS, Yu mengatakan, akan sulit bagi Huawei untuk memenuhi target sebelumnya menjadi pabrikan ponsel terbesar di dunia berdasarkan volume pengiriman.
Bila tidak ada pembatasan dari AS, perusahaan itu seharusnya sudah bisa mengirim 300 juta ponsel pintar tahun ini, kata Yu. [ft]
