Hujan berhari-hari tanpa henti di wilayah Himalaya, India, telah menewaskan sedikitnya 72 orang pekan ini, kata seorang pejabat pemerintah, Kamis (17/8), sewaktu musim hujan yang deras memicu tanah longsor dan banjir bandang.
Meski menghadapi kondisi cuaca yang sulit, tim penyelamat di negara bagian Himachal Pradesh yang bergunung-gunung berusaha menyelamatkan orang-orang yang terperangkap di bawah lumpur dan puing-puing.
Departemen cuaca India telah memberlakukan status siaga tinggi untuk negara bagian itu dan memperkirakan hujan akan berlanjut selama beberapa hari mendatang.
Vikram Singh, seorang operator di pusat operasi darurat negara bagian itu, mengatakan pada Kamis (17/8) bahwa 72 orang tewas selama lima hari sebelumnya dan upaya penyelamatan masih berlangsung.
Ratusan jalan tetap diblokir dan sekolah-sekolah di Shimla, Ibu Kota Himachal Pradesh, telah diperintahkan ditutup karena Angkatan Udara India dan tim tanggap bencana membantu mengevakuasi orang-orang dari daerah dataran rendah dan rentan.
Kepala pemerintahan negara bagian itu, Sukhvinder Singh Sukhu, mengatakan lebih dari 2.000 orang telah diselamatkan dengan menggunakan helikopter dan kapal motor dan sekarang ditempatkan di kamp-kamp bantuan.
Gambar-gambar dan video-video yang beredar di media sosial menunjukkan situasi yang kacau balau. Pohon-pohon terlihat tumbang, rumah-rumah di atas bukit ambruk, dan jalan-jalan tergenang air. Sejumlah orang terdengar berteriak ketakutan.
Di Shimla, sebuah kuil Hindu runtuh pada Senin (14/8) akibat longsor. Pihak berwenang mengatakan kuil itu penuh sesak dengan umat saat bencana terjadi, menimbulkan kekhawatiran bahwa jumlah korban tewas bisa meningkat saat upaya penyelamatan dilakukan.
Rumah-rumah di beberapa distrik juga hanyut setelah hujan pada Minggu malam, menyebabkan jalan-jalan tergenang air dan orang-orang terlantar. [ab/uh]
Forum