Sebuah kelompok HAM meminta menteri luar negeri Indonesia untuk menggunakan kunjungannya mendatang ke Birma untuk menekan negara itu agar menghormati HAM dan mengadakan reformasi politik.
Dalam surat kepada Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa hari Minggu, Human Rights Watch (HRW) yang berkantor di New York menyebut Birma yang dipimpin militer sebagai salah satu negara paling menindas di dunia.
HRW mengatakan Indonesia mempunyai pengalaman penting yang bisa dibagi dengan Birma dalam transisi dari pemerintahan otoriter ke demokrasi, melangsungkan pemilu demokratis, dan menjalankan reformasi ekonomi.
Surat itu mengecam UU pemilu Birma yang baru karena membatasi partisipasi oposisi. Kelompok itu menghimbau Indonesia agar perlindungan hak asasi Birma dan reformasi politik disana menjadi tujuan utama diplomasi Indonesia.
HRW juga menghimbau Indonesia supaya mendukung sanksi-sanksi keuangan yang menurut mereka akan menjadi tekanan nyata atas pemimpin militer Birma.