Organisasi hak azasi Human Rights Watch dalam laporannya yang dikeluarkan hari Kamis (11/4), menggambarkan 59 serangan udara di daerah-daerah oposisi Aleppo, Idlib, dan Latakia antara bulan Augustus dan Desember tahun lalu. Human Rights Watch mengatakan serangan-serangan itu – beberapa mengenai pabrik roti dan rumah sakit – menewaskan 152 orang sipil, dan tampaknya bagian dari serangan sistematis yang merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Laporan itu mengatakan serangan-serangan udara tersebut mencakup penggunaan bom-bom yang tidak terkendali, pesawat-pesawat tempur dan helikopter-helikopter yang terbang tinggi tanpa kemampuan untuk membedakan antara kaum sipil dan pasukan di darat.
Disamping itu, Human Rights Watch mengatakan empat pembelot dari Angkatan Udara Suriah memberitahu organisasi HAM itu bahwa mereka tidak mempunyai teknologi untuk mengenali sasaran militer tertentu di daerah-daerah perkotaan.
Laporan itu mengatakan serangan-serangan udara tersebut mencakup penggunaan bom-bom yang tidak terkendali, pesawat-pesawat tempur dan helikopter-helikopter yang terbang tinggi tanpa kemampuan untuk membedakan antara kaum sipil dan pasukan di darat.
Disamping itu, Human Rights Watch mengatakan empat pembelot dari Angkatan Udara Suriah memberitahu organisasi HAM itu bahwa mereka tidak mempunyai teknologi untuk mengenali sasaran militer tertentu di daerah-daerah perkotaan.