Badan Pengawas Nuklir PBB (IAEA) pada Rabu (24/11) mengatakan “tidak ada kemajuan” dalam pembicaraan yang terjalin dengan Iran mengenai perselisihan tentang pemantauan program nuklir negara tersebut.
Pernyataan itu disampaikan hanya beberapa hari sebelum dimulainya pembicaraan untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran 2015.
Dalam pertemuan antara Iran dan badan tersebut, Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi mengatakan pembicaraan yang diadakan di Teheran pada Selasa (23/11) “tidak meyakinkan,” meskipun berjalan “konstruktif.”
Grossi berusaha mengatasi kendala dalam inspeksi IAEA yang dilakukan pada awal tahun ini, di mana muncul pertanyaan mengenai keberadaan bahan nuklir yang tidak diumumkan di lokasi-lokasi di Iran, dan perlakuan terhadap staf IAEA di negara tersebut.
“Dalam hal substansi ... kami tidak dapat membuat kemajuan,” kata Grossi kepada para wartawan. Dia mengatakan tidak ada kesepakatan “terlepas dari upaya terbaik" yang telah ia lakukan.
Behrouz Kamalvandi, juru bicara Organisasi Tenaga Atom Iran kepada televisi pemerintah Iran mengatakan timnya “berusaha sampai detik-detik terakhir” tetapi masih terdapat pekerjaan yang harus dilakukan.
Di antara pejabat lain di Teheran, Grossi bertemu dengan Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian.
Amir-Abdollahian memberikan kesan positif pada pembicaraan tersebut, dengan mengatakan kepada kantor berita pemerintah Iran pada Rabu (24/11) bahwa “deklarasi bersama” telah dicapai dan akan diterbitkan “sesegera mungkin.” [lt/em]