Hujan yang amat lebat mengguyur ibukota Filipina, Manila, dan merendam setengah kota itu, memicu tanah longsor dan memaksa lebih dari 250 ribu orang meninggalkan rumah-rumah mereka menuju tempat-tempat perlindungan.
Hujan deras tersebut menyebabkan banjir sampai setinggi leher di beberapa bagian Manila, dimana warga pada hari Selasa berdesak-desakan menaiki perahu pertolongan, sementara yang lainnya mengamati dari atap-atap rumah. Banjir menyebabkan sekolah-sekolah, kantor-kantor pemerintah dan bisnis tutup.
Sementara tanah longsor yang terjadi di pinggiran utara kota itu telah menewaskan sedikitnya delapan orang.
Daerah tersebut telah diguyur hujan terus-menerus sejak pekan lalu saat Topan Saola melanda kawasan itu. Lebih 50 orang telah tewas dalam musibah ini.
Banjir yang melanda Filipina ini merupakan bencana yang terburuk dalam tiga tahun ini. Para peramal cuaca mengatakan hujan masih akan terus turun sampai setidaknya hingga hari Rabu.
Hujan deras tersebut menyebabkan banjir sampai setinggi leher di beberapa bagian Manila, dimana warga pada hari Selasa berdesak-desakan menaiki perahu pertolongan, sementara yang lainnya mengamati dari atap-atap rumah. Banjir menyebabkan sekolah-sekolah, kantor-kantor pemerintah dan bisnis tutup.
Sementara tanah longsor yang terjadi di pinggiran utara kota itu telah menewaskan sedikitnya delapan orang.
Daerah tersebut telah diguyur hujan terus-menerus sejak pekan lalu saat Topan Saola melanda kawasan itu. Lebih 50 orang telah tewas dalam musibah ini.
Banjir yang melanda Filipina ini merupakan bencana yang terburuk dalam tiga tahun ini. Para peramal cuaca mengatakan hujan masih akan terus turun sampai setidaknya hingga hari Rabu.