Lebih dari 410 ribu warga AS berpotensi meninggal dunia akibat Covid-19 hingga 1 Januari 2021, menurut model penghitungan terbaru oleh Universitas Institut Metrik dan Evaluasi Kesehatan (IHME) Washington.
AS melaporkan lebih dari 188.500 kematian hingga Sabtu (5/9), dan lebih dari 6,2 juta kasus virus corona, menurut data Universitas Johns Hopkins. Apabila model IHME, yang dirilis Jumat (3/9) itu benar, itu artinya akan ada 222 ribu kematian lagi dalam 3,5 bulan ke depan.
“Kami perkirakan tingkat kematian harian di AS, karena musim dan berkurangnya kewaspadaan masyarakat, akan mencapai hampir 3.000 per hari pada Desember," kata IHME, yang mengklaim sebagai pusat riset independen, dalam perkiraan periodiknya.
Lembaga itu sebelumnya memproyeksikan 317.697 kematian hingga 1 Desember.
Namun, para periset IHME itu mengatakan, apabila penggunaan masker diterapkan hampir secara universal, angka kematian 222 ribu yang diperkirakan itu bisa berkurang separuhnya. Sebaliknya, apabila pembatasan dilonggarkan, jumlah korban bisa lebih tinggi hingga tahun baru.
“Peningkatan penggunaan masker ke tingkat yang dijalani Singapura bisa mengurangi jumlah kematian kumulatif menjadi 288 ribu, atau 122 ribu nyawa selamat dibandingkan skenario pertama," katanya.
"Apabila strategi imunitas diincar, artinya tidak ada intervensi pemerintah lagi dari sekarang hingga 1 Januari, jumlah kematian bisa naik hingga 620 ribu," menurut pengarahan IHME itu.
Model IHME itu merupakan salah satu dari 35 model yang paling agresif untuk memperkirakan kematian akibat Covid-19. Perkiraan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) yang dirilis Kamis (3/9), memperkirakan 211 ribu kematian akibat Covid-19 di AS hingga 26 September. [vm/ah]