Pihak berwenang Iran telah mengeksekusi 55 orang pada tahun 2023, kata Hak Asasi Manusia Iran (IHR) yang berbasis di Norwegia pada hari Jumat (27/1). IHR menambahkan bahwa meningkatnya penggunaan hukuman mati bertujuan untuk menciptakan ketakutan ketika aksi protes mengguncang negara tersebut.
Sementara itu, kelompok hak asasi Amnesty International mengatakan tiga pemuda yang dijatuhi hukuman mati karena melakukan protes, yang termuda berusia 18 tahun, telah mengalami "penyiksaan mengerikan" dalam penahanan.
IHR mengatakan telah mengkonfirmasi setidaknya 55 eksekusi dalam 26 hari pertama tahun ini.
Empat orang telah dieksekusi atas tuduhan terkait protes, sementara mayoritas dari mereka yang digantung - 37 narapidana - dieksekusi karena pelanggaran terkait narkoba, kata IHR.
Kelompok itu menambahkan sedikitnya 107 orang masih berisiko dieksekusi karena berdemonstrasi, setelah dijatuhi hukuman mati atau didakwa dengan kejahatan berat.
Dengan melonjaknya penggunaan hukuman mati di Iran dalam beberapa tahun terakhir, IHR berpendapat bahwa "setiap eksekusi oleh Republik Islam itu bersifat politis" karena tujuan utamanya "adalah untuk menciptakan ketakutan dan teror pada masyarakat." [my/pp]
Forum