Tautan-tautan Akses

Ikuti Pertemuan Menlu ASEAN, Indonesia Berharap AS Ikut Pelihara Stabilitas di Kawasan


Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menghadiri ASEAN Ministerial Meeting yang dilangsungkan secara virtual, Kamis 10 September 2020. (Courtesy foto : Kemlu RI. )
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menghadiri ASEAN Ministerial Meeting yang dilangsungkan secara virtual, Kamis 10 September 2020. (Courtesy foto : Kemlu RI. )

Indonesia berharap Amerika Serikat akan terus menjadi mitra pembangunan, mitra dalam memelihara perdamaian dan stabilitas, dan mitra yang dapat terus menjaga norma, nilai, dan prinsip-prinsip hukum internasional. Hal tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di sela-sela ASEAN Ministerial Meeting yang dilangsungkan secara virtual.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam jumpa pers secara virtual, Kamis (10/9) mengatakan dalam pertemuan antara para menteri luar negeri ASEAN dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo, yang dilangsungkan secara virtual, ditegaskan kembali posisi Amerika yang selama ini menjadi salah satu mitra utama ASEAN.

Indonesia dan ASEAN juga sudah memiliki komitmen untuk terus memperkokoh kemitraan yang baik dengan Amerika, yakni kemitraan yang setara, stabil, dan membawa keuntungan bagi rakyat Amerika dan ASEAN.

"Indonesia mengharapkan Amerika Serikat akan terus menjadi mitra pembangunan, mitra dalam memelihara perdamaian dan stabilitas, dan mitra yang dapat terus menjaga norma , nilai, dan prinsip-prinsip hukum internasional," kata Menteri Retno.

Pada pertemuan virtual dengan Pompeo tersebut, Menteri Retno mengajak masyarakat dunia untuk memberi respon bersama dan saling terkoneksi dalam menghadapi pandemi Covid-19. Indonesia menyampaikan pula apresiasi bantuan ventilator dari Amerika.

Ke depannya, ASEAN dan Amerika, tambahnya, harus menjalin kerjasama jangka panjang untuk membangun ketahanan kesehatan di kawasan; antara lain dengan memperkuat jaringan antara pusat pengendalian dan pencegahan wabah penyakit.

Indonesia Kembali Tekankan Pentingnya Vaksin Sebagai “Game-Changer

Indonesia menegaskan vaksin adalah harapan seluruh warga dunia. Oleh sebab itu, ASEAN dan Amerika diharapkan dapat bekerjasama dalam pengembangan dan produksi vaksin Covid-19. Indonesia juga berharap kerjasama ASEAN dan Amerika dapat menjadi kemitraan sejati bagi perdamaian dan stabilitas di kawasan.

Dalam pertemuan ASEAN dan Amerika telah diadopsi dua dokumen, yakni pernyataan bersama dan Rencana Aksi untuk mengimplementasikan kemitraan strategis ASEAN-Amerika 2021-2025.

Deplu AS Puji Persatuan dan Keterbukaan ASEAN Merespon Covid-19

Dalam siaran pers yang dilansir Departemen Luar Negeri Amerika, Mike Pompeo memuji persatuan dan keterbukaan ASEAN dalam merespon pandemi Covid-19. Dia juga menyampaikan upaya Amerika untuk menciptakan vaksin Covid-19 yang terjangkau dan tersedia secara luas.

Pompeo kembali menggarisbawahi komitmen pemerintah dan pihak swasta Amerika untuk bermitra dengan negara-negara ASEAN dalam upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19.

Pompeo bersama beberapa negara ASEAN ikut menyampaikan keprihatinan terhadap tindakan-tindakan agresif China di Laut China Selatan. Amerika berpegang teguh pada keputusan pengadilan arbitrase internasional pada 2016 yang menyatakan klaim China terhadap wilayah Laut China Selatan melanggar hukum internasional.

Dalam pertemuan ASEAN Ministerial Meeting itu Amerika dan beberapa negara lain menyampaikan keprihatinan terhadap pemberlakukan undang-undang keamanan negara di Hong Kong oleh China, penangkapan para aktivis pro-demokrasi, penganuliran calon-calon pro-demkrasi dalam pemilu, dan penundaan pelaksanaan pemilu selama setahun.

Secara khusus Pompeo menyerukan dihentikannya kekerasan di negara bagian Rakhine, Myanmar, yang dihuni oleh warga Muslim-Rohingnya, dan menyerukan semua pihak untuk berunding.

Pengamat Nilai Amerika Berupaya Imbangi China di ASEAN

Pengamat hubungan internasional di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Nanto Sriyanto mengatakan kehadiran Amerika di ASEAN salah satunya untuk mengimbangi agresivitas China di Laut China Selatan, isu vasin Covid-19, dan isu-isu lain.

"Kehadiran Amerika penting tetapi di satu sisi negara-negara di kawasan ini tidak ingin terjebak dalam perseteruan narasi antara China dan Amerika, misalnya soal siapa yang harus bertanggung jawab terhadap merebaknya pandemi Covid-19, sementara kebutuhan vaksin mendesak," ujar Nanto.

Nanto berharap ke depannya nanti kerjasama antara ASEAN dan Amerika tidak hanya mengandalkan sumber daya alam dan militer, tetapi juga harus mulai merambah ke bidang jasa dan pendidikan. [fw/em]

Recommended

XS
SM
MD
LG