Tim periset Amerika telah menemukan teknik yang kelak dapat memungkinkan pemindaian bagi ribuan kelainan genetik melalui prosedur tanpa pembedahan bagi janin.
Tim ilmuwan di Universitas Washington mengatakan mereka menggunakan sampel darah ibu hamil dan ludah sang ayah untuk menentukan cetak biru genetik janin mereka.
Tim ilmuwan itu melakukan riset mereka pada seorang wanita yang hamil 18 minggu. Mereka mengatakan prosedur itu lebih kecil risikonya dibanding prosedur genetik lain yang memerlukan sel-sel janin atau jaringan dari plasenta.
Dr. Peter Benn, seorang guru besar genetika dan biologi di Universitas Connecticut, mengatakan prosedur itu merupakan langkah maju yang signifikan.
Namun, Benn mengatakan riset lebih jauh diperlukan untuk menentukan mutasi genetik mana yang signifikan.
Hasil temuan dari riset itu dimuat dalam jurnal Science Translational Medicine.
Tim ilmuwan di Universitas Washington mengatakan mereka menggunakan sampel darah ibu hamil dan ludah sang ayah untuk menentukan cetak biru genetik janin mereka.
Tim ilmuwan itu melakukan riset mereka pada seorang wanita yang hamil 18 minggu. Mereka mengatakan prosedur itu lebih kecil risikonya dibanding prosedur genetik lain yang memerlukan sel-sel janin atau jaringan dari plasenta.
Dr. Peter Benn, seorang guru besar genetika dan biologi di Universitas Connecticut, mengatakan prosedur itu merupakan langkah maju yang signifikan.
Namun, Benn mengatakan riset lebih jauh diperlukan untuk menentukan mutasi genetik mana yang signifikan.
Hasil temuan dari riset itu dimuat dalam jurnal Science Translational Medicine.
