Sebuah penemuan antibodi jenis baru dapat membantu pengembangan obat bagi demam berdarah (DBD), yang menjangkiti 400 juta orang di seluruh dunia setiap tahunnya.
Demam berdarah disebabkan oleh virus yang dibawa oleh nyamuk dan memiliki gejala seperti flu yang parah, dan dalam sebagian kasus di mana infeksi berlangsung berulang kali, penyakit ini dapat menyebabkan kematian.
Dalam sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Science, periset di AS dan Singapura menjabarkan penemuan sebuah antibodi manusia yang ampuh, yang dapat menetralkan demam berdarah tipe 2, versi agresif dari penyakit yang sama.
Ditemukan di darah pasien demam berdarah, antibodi monoklonal adalah protein yang dapat memusnahkan satu dari empat tipe demam ini.
James Crowe, direktur Pusat Vaksin di Vanderbilt University Medical Center di Tennessee dan salah satu penulis studi ini, mengatakan antibodi monoklonal dapat menghentikan infeksi pada manusia di tingkat sel.
"Virus menyuntikkan gennya sendiri ke dalam sel untuk memperbanyak diri," katanya. "Dan antibodi ini menutup virus sehingga tidak dapat menyuntikkan gen ke dalam sel."
Dalam eksperimen dengan tikus, antibodi monoklonal manusia dengan mudah membunuh virus demam berdarah tipe 2.
Crowe mengatakan penemuan ini dapat membantu penciptaan obat untuk menyembuhkan empat tipe demam berdarah.
"Kami yakin sangat besar kemungkinannya untuk menemukan antibodi-antibodi lain yang serupa," yang akan dapat menyembuhkan tipe-tipe demam berdarah lainnya. Obat demam berdarah nantinya dapat mencampurkan keempat antibodi, yang masing-masing dapat melawan empat tipe virus demam berdarah.
Crowe mengatakan para peneliti sedang menjajaki kerjasama dengan perusahaan-perusahaan obat yang tertarik menggunakan penemuan ini untuk mengembangkan obat bagi demam berdarah.