Dalam studi yang diterbitkan dalam jurnal Science, para periset melacak 300 mutasi Ebola untuk mengetahui dimana penyakit itu pertama kali terdeteksi dan kemana menyebarnya.
Para ilmuwan mengidentifikasi pemakaman seorang dukun di Afrika Tengah sebagai sumber penyebaran dua varian Ebola ke Sierra Leone. Varian ketiga kemudian muncul di negara Afrika Barat itu.
Para periset mengatakan temuan baru itu akan membantu menciptakan tes diagnostik yang akurat bagi Ebola, yang gejalanya seringkali mirip dengan infeksi lain yang menyebabkan demam tinggi.
Wabah Ebola terbaru ini telah menjangkiti sekitar 3,000 orang dan sejauh ini telah menewaskan separuhnya, termasuk lima penulis studi tersebut sebelum studinya diterbitkan.
Para ilmuwan menggunakan mutasi virus Ebola untuk melacak asal-muasal wabah yang mematikan itu.
Terkait
Paling Populer
1