Ekonomi dunia telah kehilangan momentum pertumbuhan akibat dampak suku bunga yang tinggi, invasi ke Ukraina, dan perpecahan geo politik yang semakin besar. Apalagi sekarang ada ketidakpastian baru akibat perang antara Israel dan militan Hamas. Demikian peringatan Dana Moneter Internasional (IMF) pada Selasa (10/10).
IMF mengatakan pihaknya memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global akan melamban menjadi 2,9% pada 2024 dari 3% sebelumnya. Untuk tahun depan, pertumbuhan ekonomi juga akan turun dari 3% yang diramalkannya pada Juli lalu.
Perlambanan ini datang pada momen ketika dunia belum sepenuhnya pulih dari resesi akibat pandemi COVID 19 pada 2020 dan sekarang akan menyaksikan akibat negatif dari konflik Timur Tengah, khususnya harga minyak mentah.
Rangkaian guncangan sebelumnya, termasuk pandemi dan perang Rusia di Ukraina, telah mengurangi output ekonomi di seluruh dunia sampai sekitar $3,7 triliun dalam tiga tahun terakhir dari masa pra-COVID.
“Ekonomi dunia sedang tertatih-tatih, dan tidak beroperasi sepenuhnya,” kata ekonom utama IMF, Pierre Olivier Gourinchas pada konferensi pers ketika berlangsung pertemuan tahunan IMF di Marakesh, Maroko.
Masih terlalu dini untuk menilai dampak perang antara Israel dan kelompok militan Palestina, Hamas, di Gaza terhadap pertumbuhan ekonomi global, kata Gourinchas.
Ia menambahkan bahwa IMF memantau situasi di sana secara cermat dan mencatat bahwa harga minyak mentah sudah naik sekitar 4% dalam beberapa hari terakhir.
Kalau krisis Timur Tengah ini berlangsung lama maka kenaikan harga minyak mentah sebanyak 10% akan mengurangi pertumbuhan ekonomi dunia sebesar 0,15% dan meningkatkan inflasi global 0,4%, ujar Gourinchas. [jm/ka]
Forum