Pihak berwenang di Kashmir yang dikontrol India akan memulihkan layanan pesan instan di kawasan yang disengketakan itu, Rabu (1/1), hampir lima bulan setelah pemerintah India menurunkan status semi-otonomi wilayah itu dan memberlakukan keamanan ketat dan penutupan jalur-jalur komunikasi.
Juru bicara pemerintah setempat Rohit Kansal mengatakan, keputusan itu dibuat setelah evaluasi situasi di wilayah itu.
Ia mengatakan layanan internet cepat juga akan dipulihkan di rumahsakit-rumahsakit pemerintah. Penutupan layanan internet cepat dan internet bergerak untuk para pengguna lainnya masih diberlakukan.
Pihak berwenang khawatir, para pemberontak dan separatis yang menuntut kemerdekaan dari India akan menggunakan internet untuk memprovokasi aksi protes di kawasan itu yang bisa berubah menjadi demonstransi jalanan berskala besar.
Ketegangan di Kashmir, yang terbagi antara Pakistan dan India namun diklaim sepenuhnya oleh kedua negara, meningkat sejak New Delhi mengeluarkan keputusan mengejutkan pada awal Agustus lalu yang menurunkan status semi-otonomi wilayah itu.
Menyusul keputusan itu, India mengirim puluhan ribu tentara tambahan, menahan ribuan orang, serta memblokir ponsel dan layanan internet.
Pemerintah India mengatakan, pembatasan layanan komunikasi dilakukan demi kepentingan mempertahankan ketertiban umum. [ab/uh]