Sebuah panel khusus India memutuskan bahwa seorang pemuda belasan tahun yang ikut dalam pemerkosaan dan pembunuhan seorang mahasiswi kedokteran di New Delhi akan diadili sebagai remaja, yang berarti jika dinyatakan bersalah, ia diancam hukuman maksimum tiga tahun penjara dalam fasilitas rehabilitasi.
Seorang pengacara yang hadir di mahkamah mengatakan, Dewan Keadilan Remaja India mengumumkan keputusan itu hari Senin setelah menerima surat-surat sekolah terdakwa yang menunjukkan bahwa ia berumur dibawah 18 tahun pada saat pemerkosaan dan pembunuhan terjadi tanggal 16 Desember.
Pemuda yang tidak disebut identitasnya karena alasan hukum itu tidak memiliki sertifikat kelahiran, hal lazim di India, di mana banyak bayi tidak lahir di rumah sakit.
Lima terdakwa lain dalam kasus itu diancam hukuman mati jika dinyatakan bersalah. Sebuah mahkamah khusus jalur cepat hari Senin secara terpisah melakukan sidang untuk memutuskan dakwaan apa yang akan diajukan.
Pemerkosaan dan pembunuhan itu memicu gelombang protes di India, dan membuka perdebatan mengenai kekerasan yang meluas terhadap perempuan di India.
Seorang pengacara yang hadir di mahkamah mengatakan, Dewan Keadilan Remaja India mengumumkan keputusan itu hari Senin setelah menerima surat-surat sekolah terdakwa yang menunjukkan bahwa ia berumur dibawah 18 tahun pada saat pemerkosaan dan pembunuhan terjadi tanggal 16 Desember.
Pemuda yang tidak disebut identitasnya karena alasan hukum itu tidak memiliki sertifikat kelahiran, hal lazim di India, di mana banyak bayi tidak lahir di rumah sakit.
Lima terdakwa lain dalam kasus itu diancam hukuman mati jika dinyatakan bersalah. Sebuah mahkamah khusus jalur cepat hari Senin secara terpisah melakukan sidang untuk memutuskan dakwaan apa yang akan diajukan.
Pemerkosaan dan pembunuhan itu memicu gelombang protes di India, dan membuka perdebatan mengenai kekerasan yang meluas terhadap perempuan di India.