Kelompok-kelompok masyarakat madani di India bekerja sama melakukan kampanye baru untuk mengakhiri pelecehan seksual terhadap anak-anak sebelum 2021, dengan meningkatkan kesadaran dan tindakan terhadap masalah yang meluas ini.
Di India, di mana kebanyakan keluarga cenderung menyembunyikan kasus-kasus mengenai pelecehan seksual terhadap anak-anak, kasus terbaru di sana terungkap karena memang tak mungkin mengabaikannya.
Penderitaan bocah perempuan berusia 10 tahun di negara bagian Haryana, yang diduga diperkosa berulangkali oleh ayah tirinya, diajukan ke polisi dan pengadilan sekitar 20 pekan setelah ia hamil.
Ibunya, seorang pramuwisma, membawanya ke dokter setelah ia mencurigai ada yang salah pada anaknya dan kemudian menelpon ke saluran khusus untuk membantu perempuan. Pengadilan mengizinkan dokter untuk melakukan aborsi, meskipun undang-undang India melarang aborsi setelah usia kehamilan memasuki 20 minggu.
Korban yang berusia muda itu membungkam tentang pelecehan yang dialaminya karena ayah tirinya memperingatkan korban agar tidak berbicara apapun.
Karena itu badan amal World Vision India memulai kampanyenya pekan ini dengan seruan "Berhentilah Membungkam". Bersama-sama dengan berbagai kelompok masyarakat madani, World Vision ingin meningkatkan kesadaran di kalangan lima juta anak-anak, orang tua dan kelompok masyarakat di 200 distrik di India mengenai masalah tersebut dan cara mengatasinya. [uh/ab]