India mencatat lebih dari 5 juta kasus virus corona terkonfirmasi pada hari Rabu (16/9). Kasus terus membubung dan menguji sistem layanan kesehatan yang lemah di puluhan ribu kota dan desa miskin di negara itu.
Negara berpenduduk terbanyak ke-dua di dunia ini mencatat tambahan lebih dari 1 juta kasus dalam satu bulan ini saja dan diperkirakan akan menjadi negara paling terpukul oleh pandemi ini dalam beberapa pekan lagi, melampaui AS yang sekarang ini mencatat lebih dari 6,6 juta kasus.
Kementerian Kesehatan India melaporkan 90.123 kasus baru dalam 24 jam terakhir, membuatnya totalnya menjadi 5.020.359 kasus, sekitar 0,35 persen dari hampir 1,4 miliar orang penduduknya. Rekor penambahan per hari tertinggi, 97.570 kasus, tercatat pada 11 September lalu.
Kementerian itu menyatakan 1.290 orang meninggal dalam 24 jam terakhir, membuat totalnya menjadi 82.066, kematian terbanyak ketiga di dunia. Para pakar memperingatkan bahwa tingkat kematian dapat meningkat dalam beberapa pekan mendatang dengan dilonggarkannya PSBB di luar daerah-daerah berisiko tinggi.
Tetapi pihak berwenang mengesampingkan pemberlakuan PSBB nasional kedua karena tingkat kesembuhan melampaui 78 persen. Berdasarkan catatan Johns Hopkins University, tingkat kematian akibat virus corona di India sekarang ini 1,6 persen, jauh lebih rendah daripada angka di AS dan Brazil.
Dr. Gagandeep Kang, pakar penyakit menular dari Christian Medical College di negara bagian Vellore, mengatakan, peningkatan kasus di India tidak terelakkan. Tetapi, lanjutnya, India masih memiliki kesempatan untuk membatasi peningkatan itu melalui strategi pengujian dan pengisolasian tempat-tempat yang terimbas wabah. [uh/ab]