India pada Senin (13/5) menyelenggarakan tahap keempat pemilihan umum yang berlangsung selama tujuh pekan.
PM Narendra Modi berupaya menduduki masa jabatan ketiga berturut-turut dalam pemilu yang menghadapkan Partai Bharatiya Janata (BJP), partai nasionalis Hindu pimpinannya, dengan aliansi lebih dari dua lusin partai oposisi, termasuk pesaing utamanya, partai Kongres.
Modi telah mengalihkan fokus kampanyenya dari catatan ekonominya ke tuduhan bahwa Kongres berencana memperluas tunjangan kesejahteraan bagi Muslim dengan mengorbankan kasta-kasta Hindu dan kelompok-kelompok suku miskin.
Bulan lalu ia mengatakan bahwa Kongres berencana mendistribusikan kembali kekayaan warga mayoritas Hindu ke kalangan Muslim, yang dia sebut sebagai “penyusup” yang memiliki “lebih banyak anak.”
Kongres telah membantah mengeluarkan janji-janji semacam itu dan telah mengatakan bahwa Modi terguncang oleh jumlah pemilih yang hadir, hal yang dibantah BJP.
Sekitar 80% dari 1,4 miliar penduduk India adalah penganut Hindu. Namun, India juga memiliki populasi Muslim terbanyak ketiga dunia, yakni sekitar 200 juta orang.
Berbagai survei menunjukkan para pemilih paling khawatir mengenai pengangguran dan kenaikan harga.
Pemungutan suara akan dilakukan untuk memperebutkan 96 kursi di 10 negara bagian dan teritori pada hari Senin, dengan 177 juta orang pemilih yang berhak memberikan suara.
Banyak di antara kursi itu berada di negara bagian-negara bagian di selatan dan timur, yaitu Telangana, Andhra Pradesh dan Odisha, di mana BJP tidak sekuat di daerah-daerah lain di negara itu. [uh/ns]
Forum