Polisi di India telah menangkap sedikitnya 22 orang setelah kerumunan massa menyerbu sebuah penjara dan membunuh secara beramai-rama seorang tersangka pemerkosa di negara bagian Nagaland, India timur laut.
Suasana di negara bagian itu masih tegang hari Minggu (8/3) setelah ribuan orang menyerbu penjara di Dimapur itu untuk menyeret seorang tersangka pemerkosa, memukulinya hingga mati dan menggantung mayatnya di menara jam pada hari Kamis lalu (5/3).
Polisi mengatakan mereka yang ditangkap itu dituntut dengan pasal kerusuhan. Belum jelas apakah mereka yang ditangkap itu terkait dengan kematian Syed Farid Khan yang berusia 35 tahun dan dituduh berkali-kali memperkosa seorang perempuan suku Naga yang berusia 19 tahun. Khan adalah warga Muslim yang berbahasa Bengali dan keluarganya menuduh polisi telah salah mengaitkannya dengan kasus perkosaan itu guna mengusir warga Muslim dari Nagaland.
Kelompok suku asli Nagaland telah bertahun-tahun menuduh terjadinya peningkatan jumlah penduduk Muslim berbahasa Bengali dari dekat negara bagian Assam dan Bangladesh, yang secara tidak sah menduduki wilayah itu dan merebut sumber daya yang ada.
Pembunuhan secara beramai-ramai itu terjadi beberapa hari setelah pemerintah India melarang film dokumenter BBC “India’s Daughter” tentang pemerkosaan beramai-ramai terhadap seorang mahasiswa di atas bis kota di New Delhi pada pertengahan Desember 2012 yang mengejutkan India dan seluruh dunia. Mahasiswa itu meninggal dunia di sebuah rumah sakit di Singapura karena luka-luka yang dideritanya.
