Seorang supir taksi “Uber” di New Delhi, India, Shiv Kumar Yadav yang berusia 32 tahun dituduh menyerang perempuan yang menggunakan aplikasi ponsel hari Jumat (5/12).
Penumpang perempuan itu menuduh Yadav membawanya ke sebuah daerah terpencil dan memperkosanya, setelah ia tertidur di taksi tesebut.
“Uber” yang berkantor di Amerika menyebut perusahaan itu sebagai layanan taksi yang aman – sebagian karena pembayaran dilakukan melalui sistem pembayaran telefon dan bukan tunai. “Uber” memulai layanan di New Delhi bulan Desember 2013.
Demonstran mahasiswa bentrok dengan petugas keamanan di markas polisi New Delhi hari Minggu (7/12) memprotes apa yang mereka sebut sebagai sistem kekebalan hukum terkait bagaimana negara menangani pelaku penyerang seksual.
Perkosaan massal terhadap seorang perempuan di dalam bis kota bulan Desember 2012 lalu menarik kembali perhatian terhadap kekerasan seksual di India.