Dalam jumpa pers virtual di Jakarta, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan Indonesia mengirimkan bantuan hibah untuk penanganan COVID-19 di India berupa 200 unit alat pengubah udara menjadi oksigen siap hirup (oxygen concentrator).
Sebelumnya pada 10 Mei lalu, pemerintah bersama asosiasi dan pelaku industri Indonesia juga sudah mengirimkan 1.400 tabung oksigen silinder ke India.
"Bantuan kemanusiaan ini adalah wujud solidaritas bangsa dan rakyat Indonesia kepada India. Bantuan kemanusiaan ini diharapkan dapat membantu India dalam menangani pandemi COVID-19," kata Retno.
Retno menambahkan pemerintah mengikuti perkembangan situasi pandemi COVID-19 di India, termasuk kebutuhan mendesak terhadap oksigen. Sejak awal pandemi, Indonesia dan India sudah bekerjasama menghadapi penyebaran virus COVID-19.
Retno pernah menelpon Menteri Luar Negeri India untuk memfasilitasi sehingga impor bahan baku obat dari India yang waktu ketika itu sangat diperlukan Indonesia dapat diperoleh Indonesia. India juga berperan penting dalam pengadaan vaksin COVID-19 dari lewat jalur multilateral melalui kerangka fasilitas Covax.
Retno menekankan Indonesia akan terus mendukung India dalam menghadapi saat-saat sulit karena pandemi di negara Gangga itu.
Menurut Retno, ini bukan kali pertama Indonesia memberikan bantuan kemanusiaan kepada negara sahabat terkait penanganan pandemi COVID-19. Indonesia sebelumnya memberikan bantuan alat kemanusiaan berupa sarung tangan,maser, dan cairan pencuci tangan kepada China. Indonesia juga pernah memberikan bantuan buat Palestina dan negara-negara Pasifik.
Pemberian hibah ini bukan yang pertama kali. Sebelumnya Indonesia juga mengirim bantuan alat kemanusiaan, antara lain sarung tangan, masker, dan penyanitasi tangan kepada China. Bantuan serupa juga pernah diberikan pada Palestina dan negara-negara Pasifik.
Untuk melawan pandemi COVID-19, lanjut Retno, Indonesia yakin meyakini solidaritas, kolaborasi dan kerjasama merupakan sebuah keharusan.
Pada kesempatan yang sama, Duta Besar India untuk Indonesia Manoj Kumar Bharti mengatakan Indonesia India sekarang ini menghadapi gelombang kedua pandemi COVID-19 yang menyebabkan infrastruktur layanan kesehatan menghadapi tekanan sangat berat sehingga mengakibatkan memicu kelangkaan peralatan medis dan obat-obatan. Situasi ini berbanding terbalik dengan keadaan sebelumnya.
Hingga 22 Maret 2021, India telah memasok 60,4 juta dosis vaksin ke 76 negara melalui beragam skema termasuk hibah, bantuan, hadiah, secara komersial melalui aliansi Covax GAVI. India juga memasok vaksin COVID-19 ke negara-negara di Asia Selatan, Afrika, Amerika Selatan, Karibia, Asia Tenggara, dan Pasifik, ketika gelombang kedua pandemi COVID-19 mulai terjadi," ujar Manoj Kumar.
Sehabis itu, menurut Manoj Kumar, India menghadapi gelombang kedua pandemi COVID-19 yang mematikan. Lebih dari 300 ribu kasus baru terjadi setiap hari dan ribuan orang meninggal. Stok alat pengubah udara menjadi oksigen siap hirup, respirator dan oksigen cair pun menipis.
Manoj Kumar mengatakan bantuan 200 alat pengubah udara menjadi oksigen siap hirup bantuan pemerintah Indonesia ini akan diterima oleh Palang Merah India di New Delhi besok hari Kamis (13/5). [fw/em]