Setelah film anti-Islam yang kontroversial memicu protes mematikan di Libya dan Kairo, pemerintah Indonesia telah meminta YouTube untuk memblokir film itu di Indonesia, negara dengan penduduk Muslim terbanyak di dunia.
Adegan provokatif dalam (pengantar) film yang diproduksi Amerika, yang berjudul “The Innocence Muslim”, dipandang sebagai kemungkinan penyebab terbunuhnya duta besar Amerika untuk Libya dan protes kekerasan di Mesir.
Menteri Komunikasi & Informatika Tifatul Sembiring mengatakan kepada VOA Kamis (13/9) bahwa ia telah meminta YouTube dan Google untuk secepatnya memblokir akses ke film itu, yang ia sebut sebagai film “thriller”.
"Pagi tadi saya mendapat laporan dari staf saya dan juga saya baca di media sosial ... Jadi saya menyuruh staf saya mencarinya di Internet, sehingga kita sudah berkoordinasi dengan YouTube dan Google untuk memblokir film itu,” ujar Tifatul.
Tifatul mengatakan ia yakin permintaannya akan dipenuhi. YouTube baru-baru ini setuju untuk memblokir akses dari rekaman yang diduga berisi penghujatan melibatkan seorang calon gubernur Jakarta. Penghapusan video tersebut hanya membutuhkan waktu dua jam.
Dalam beberapa tahun terakhir pemerintah telah bekerja keras untuk menindak kelompok-kelompok Islam militan seperti Jemaah Islamiyah, kelompok di balik peristiwa pemboman Bali 2002, namun sejumlah kelompok radikal pinggiran tetap hidup.
Pekan lalu, polisi menemukan bahan peledak dan bahan-bahan pembuat bom lainnya menyusul ledakan di sebuah rumah di Jakarta Barat.
Sekitar 100 kelompok Islam garis keras berunjuk rasa di luar kedutaan Amerika di Jakarta pekan ini untuk memuji para pembajak peristiwa Sebelas September (9/11)
Tifatul mengatakan adalah penting untuk memblokir video anti Islam sepanjang 14 menit tersebut untuk mencegah ketegangan menjadi semakin besar.
"Seperti Anda ketahui, duta besar dan empat staf kedutaan Amerika di Libya tewas, saya pikir ini sangat sensitif. Saya pikir juga terkait dengan film ini, jadi hanya mengantisipasi situasi. Kita mencoba untuk mengantisipasi, mengambil tindakan preventif, sebelum ketegangan meletus,” katanya.
Pada Rabu (12/9), YouTube telah memblokir video itu untuk pengguna Youtube di Libya dan Mesir, tapi video itu masih ada di laman tersebut. Dalam situsnya, Youtube menyatakan bahwa video itu "jelas masih dalam rambu-rambu kami" tetapi "mengingat situasi yang genting di Libya dan Mesir, kami untuk sementara menutup akses ke di film itu di kedua negara itu."
Sampai Kamis sore di Indonesia, rekaman film itu belum diblokir di Jakarta.
Adegan provokatif dalam (pengantar) film yang diproduksi Amerika, yang berjudul “The Innocence Muslim”, dipandang sebagai kemungkinan penyebab terbunuhnya duta besar Amerika untuk Libya dan protes kekerasan di Mesir.
Menteri Komunikasi & Informatika Tifatul Sembiring mengatakan kepada VOA Kamis (13/9) bahwa ia telah meminta YouTube dan Google untuk secepatnya memblokir akses ke film itu, yang ia sebut sebagai film “thriller”.
"Pagi tadi saya mendapat laporan dari staf saya dan juga saya baca di media sosial ... Jadi saya menyuruh staf saya mencarinya di Internet, sehingga kita sudah berkoordinasi dengan YouTube dan Google untuk memblokir film itu,” ujar Tifatul.
Tifatul mengatakan ia yakin permintaannya akan dipenuhi. YouTube baru-baru ini setuju untuk memblokir akses dari rekaman yang diduga berisi penghujatan melibatkan seorang calon gubernur Jakarta. Penghapusan video tersebut hanya membutuhkan waktu dua jam.
Dalam beberapa tahun terakhir pemerintah telah bekerja keras untuk menindak kelompok-kelompok Islam militan seperti Jemaah Islamiyah, kelompok di balik peristiwa pemboman Bali 2002, namun sejumlah kelompok radikal pinggiran tetap hidup.
Pekan lalu, polisi menemukan bahan peledak dan bahan-bahan pembuat bom lainnya menyusul ledakan di sebuah rumah di Jakarta Barat.
Sekitar 100 kelompok Islam garis keras berunjuk rasa di luar kedutaan Amerika di Jakarta pekan ini untuk memuji para pembajak peristiwa Sebelas September (9/11)
Tifatul mengatakan adalah penting untuk memblokir video anti Islam sepanjang 14 menit tersebut untuk mencegah ketegangan menjadi semakin besar.
"Seperti Anda ketahui, duta besar dan empat staf kedutaan Amerika di Libya tewas, saya pikir ini sangat sensitif. Saya pikir juga terkait dengan film ini, jadi hanya mengantisipasi situasi. Kita mencoba untuk mengantisipasi, mengambil tindakan preventif, sebelum ketegangan meletus,” katanya.
Pada Rabu (12/9), YouTube telah memblokir video itu untuk pengguna Youtube di Libya dan Mesir, tapi video itu masih ada di laman tersebut. Dalam situsnya, Youtube menyatakan bahwa video itu "jelas masih dalam rambu-rambu kami" tetapi "mengingat situasi yang genting di Libya dan Mesir, kami untuk sementara menutup akses ke di film itu di kedua negara itu."
Sampai Kamis sore di Indonesia, rekaman film itu belum diblokir di Jakarta.