Indonesia telah ditunjuk sebagai penyelenggara Konferensi Tingkat Menteri Untuk Pengurangan Resiko Bencana (AMC-DRR) kelima.
Ketua Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) Syamsul Ma’arif mengatakan, konferensi akan diselenggarakan di Jogja Expo Center bulan November 2012. “Konferensi ini merupakan kewajiban di tiap-tiap benua pasca-Deklarasi di Kobe tahun 2005. Untuk Asia, ini (konferensi) yang kelima, (akan diselenggarakan) sekitar bulan November 2012. Tema yang diangkat adalah perkuatan kapasitas lokal dalam penanganan bencana”, demikian penuturan Syamsul Ma'arif.
Putut Sulastomo dari Komunitas Pengurangan Resiko Bencana Yogyakarta, mengatakan selain meluncurkan AMC DRR, panitia juga menyelenggarakan sejumlah acara lain termasuk pameran dan pemasyarakatan resiko bencana untuk warga yang tinggal di sepanjang sungai Code oleh komunitas bersepeda. “Komunitas teman-teman sepeda itu bersepeda ke bantaran sungai Code, menyebarkan informasi bencana, menyebarkan peta rawan aliran banjir lahar. Mereka juga menyampaikan hal-hal apa yang harus dilakukan saat terjadi bencana seperti saran keselamatan, khususnya saat banjir lahar”, ungkap Putut Sulastomo kepada VOA.
Terkait setahun bencana erupsi Merapi, Ketua BNPB Syamsul Ma’arif mengatakan, saat ini memasuki tahap awal pembangunan kembali. Ini termasuk penanganan banjir lahar di Magelang Jawa Tengah, dan pembangunan perumahan untuk warga yang kini masih tinggal di hunian sementara, dan pemerintah telah mengucurkan dana sebesar 44 miliar rupiah.
Sedangkan dana untuk seluruh pembangunan kembali diperkirakan mencapai 1,3 triliun rupiah, dilaksanakan dalam waktu tiga tahun. “Targetnya bulan Desember ini sudah selesai karena untuk mengejar jangan sampai (memasuki) musim hujan dan lahar dingin menerpa lagi." Ia mencontohkan, "Kalau kita lihat jembatan Jumoyo kini sudah dikerjakan di samping 20 jembatan yang lain. Sedangkan untuk (pembangunan) perumahan yang sebagian besar ada di DIY, sekitar 2.682 saat ini yang menjadi target hingga bulan Desember adalah sekitar 500 rumah, (dikerjakan) oleh PU ( Dinas Pekerjaan Umum) melalui program Rekompak”, demikian kata Syamsul Ma'arif.