Tautan-tautan Akses

Infeksi Pukul Kota-Kota di Selatan China, Guangzhou Perketat Pembatasan COVID


Warga antre untuk menerima vaksin COVID-19 di luar tempat vaksinasi di Guangzhou, Provinsi Guangdong, China, 29 Mei 2021. (Foto: via Reuters)
Warga antre untuk menerima vaksin COVID-19 di luar tempat vaksinasi di Guangzhou, Provinsi Guangdong, China, 29 Mei 2021. (Foto: via Reuters)

Kota Guangzhou, China, Rabu (31/8), memberlakukan pembatasan terkait COVID-19 di beberapa bagian kota itu, bergabung dengan Shenzhen dalam memerangi perebakan lokal, sehingga memperdalam ketidakpastian dalam hal perdagangan dan kehidupan sehari-hari di dua kota metropolitan yang ekonominya paling dinamis di kawasan selatan China.

Beberapa kota terbesar China telah meningkatkan restriksi COVID-19 mereka pekan ini, yang memengaruhi aktivitas puluhan juta orang. Mengingat kebutuhan untuk menyeimbangkan ekonomi dengan upaya-upaya menanggulangi wabah, pihak berwenang mengatakan pembatasan itu akan berlangsung hanya beberapa hari, meskipun kota-kota yang lebih kecil memperpanjang restriksi itu pada awal bulan ini.

Seorang pria (kanan) menerima tes asam nukleat untuk mengetes COVID-19 di Guangzhou di Provinsi Guangdong selatan China. (Foto: AFP)
Seorang pria (kanan) menerima tes asam nukleat untuk mengetes COVID-19 di Guangzhou di Provinsi Guangdong selatan China. (Foto: AFP)

Apa yang disebut sebagai kebijakan “dinamis nol COVID” telah membuat China berbeda dengan negara-negara lain yang secara bertahap mengurangi restriksi terkait wabah virus corona, terlepas dari kerugian yang dialami ekonomi terbesar kedua dunia itu yang telah menghadapi pertumbuhan yang lambat.

Guangzhou, kota berpenduduk hampir 19 juta orang di dekat Hong Kong, melaporkan hanya lima infeksi lokal hari Selasa. Tetapi pihak berwenang memerintahkan beberapa daerah tertentu di satu distrik untuk menutup tempat-tempat hiburan dalam ruangan dan tempat-tempat makan di restoran hingga hari Sabtu.

Kota itu juga memerintahkan semua TK, SD, SMP dan SMA di distrik itu untuk menunda awal semester baru dan menghentikan kelas tatap muka yang telah dimulai, kata berbagai laporan media pemerintah pada hari Rabu.

Layanan bus dan kereta bawah tanah di distrik itu juga dikurangi.

Di Shenzhen, sedikitnya empat distrik dengan penduduk sekitar 9 juta orang, telah dikeluarkan perintah penutupan bisnis hiburan dan budaya dan menghentikan atau mengurangi tempat bersantap di restoran selama beberapa hari.

Output ekonomi gabungan Shenzhen dan Guangzhou mencapai $855 miliar tahun lalu, setara dengan sekitar setengah dari Produk Domestik Bruto Korea Selatan. [uh/ab]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG