Sebuah peringatan kembali disampaikan bahwa Inggris akan menghadapi konsekuensi berat jika memutuskan keluar dari Uni Eropa dalam referendum tanggal 23 Juni mendatang.
Kepala Organisasi Pembangunan dan Kerjasama Eropa (OECD) mengatakan keluarnya Inggris – yang juga dikenal sebagai ‘’Brexit’’ – akan merugikan dan mengakibatkan diberlakukannya "pajak" terhadap warga Inggris.
Dalam konferensi pers hari Rabu (27/4) di London School of Economics, Sekjen OECD Angel Gurria mengatakan, “Tidak seperti kebanyakan pajak lainnya, pajak ini tidak akan membiayai penyediaan layanan-layanan publik atau menutup kesenjangan fiskal."
Ia menambahkan, "Pajak Brexit akan menjadi uang hilang, yang tidak memberikan manfaat ekonomi sama sekali dan warga Inggris harus membayarnya selama bertahun-tahun."
Laporan dari organisasi kebijakan ekonomi itu memperkirakan kerugian ekonomi itu akan mencapi 3% dari PNB Inggris, sebagai akibat dari apa yang disebut kelompok itu sebagai hilangnya kepercayaan dan meningkatnya ketidakpastian. [em]