Pihak berwenang Inggris telah mengesahkan penggunaan vaksin virus corona untuk orang dewasa yang dibuat oleh perusahaan obat Prancis Valneva, meskipun pemerintah tahun lalu sempat membatalkan pesanan setidaknya 100 juta dosis vaksin itu.
Inggris adalah negara pertama yang mengesahkan vaksin Valneva, yang saat ini juga sedang dievaluasi oleh Badan Pengawas Obat Eropa.
Badan Pengawas Obat Inggris mengatakan, Kamis (14/4), bahwa vaksin itu diberikan dalam dua dosis dan diperuntukan untuk orang dewasa berusia 18 hingga 50 tahun. Dosis kedua diberikan sekitar sebulan setelah yang pertama.
Vaksin Valneva dibuat dengan teknologi yang sudah berusia puluhan tahun yang selama ini digunakan untuk membuat vaksin flu dan polio. Ini adalah vaksin COVID-19 keenam yang telah disetujui oleh Inggris dan satu-satunya yang menggunakan virus tidak aktif.
Virus dalam vaksin ini, menurut para ilmuwan, sebelumnya diumbuhkan di laboratorium dan kemudian dinonaktifkan sehingga tidak dapat mereplikasi atau menginfeksi sel.
Pemerintah Inggris membatalkan perjanjian dengan Valneva pada bulan September untuk membeli setidaknya 100 juta dosis, dengan mengatakan bahwa pada saat itu bahwa Badan Pengawas Obat Inggris mungkin tidak akan menyetujui penggunaannya. Valneva mengatakan Inggris membatalkan kesepakatan itu karena masalah pasokan.
Inggris sudah lama mendukung vaksin Valneva. Negara itu setuju untuk menginvestasikan jutaan pound di fasilitas produksinya di Skotlandia. Sebagai bagian dari kontrak itu, Inggris telah setuju untuk membeli 100 juta dosis dengan opsi tambahan sekitar 90 juta dosis lagi.
Tanpa vaksin Valneva, pemerintah Inggris sebetulnya telah memperoleh lebih dari cukup dosis untuk memvaksinasi semua orang di negara itu dua kali. Sampai saat ini, hampir 60 persen dari populasi Inggris telah menerima tiga dosis. [ab/lt]