Menteri Dalam Negeri Inggris Priti Patel, Jumat (19/11), menyatakan telah melarang kelompok militan Palestina Hamas dalam sebuah langkah yang membawa sikap Inggris terhadap penguasaan Gaza sejalan dengan Amerika Serikat dan Uni Eropa
"Hamas memiliki kemampuan teroris yang signifikan, termasuk akses ke persenjataan yang luas dan canggih, serta fasilitas pelatihan teroris," kata Patel dalam sebuah pernyataan. "Itulah mengapa hari ini saya bertindak untuk melarang Hamas secara keseluruhan."
Organisasi itu akan dilarang di bawah Undang-Undang Terorisme, dan siapa pun yang menyatakan dukungan atas Hamas, mengibarkan bendera atau mengatur pertemuan untuk organisasi itu akan melanggar hukum, kementerian dalam negeri mengkonfirmasi. Patel diperkirakan akan mempresentasikan perubahan itu ke parlemen Inggris minggu depan.
Hamas memiliki sayap politik dan militer. Didirikan pada tahun 1987, Hamas menentang keberadaan Israel dan pembicaraan damai, alih-alih menganjurkan "perlawanan bersenjata" terhadap pendudukan Israel atas wilayah Palestina. Hingga kini Inggris hanya melarang perpanjangan tangan militernya - Brigade Izz al-Din al-Qassam.
Pejabat politik Hamas Sami Abu Zuhri mengatakan langkah Inggris itu menunjukkan "bias mutlak terhadap pendudukan Israel dan tunduk pada perintah dan pemerasan Israel."
Dalam pernyataan terpisah, Hamas mengatakan, "Menolak pendudukan dengan segala cara dan upaya, termasuk perlawanan bersenjata. Itu merupakan hak yang diberikan kepada orang-orang di bawah pendudukan sebagaimana dinyatakan dalam hukum internasional."
Misi Palestina untuk Inggris, yang mewakili Otoritas Palestina yang didukung Barat oleh Presiden Mahmoud Abbas, juga mengutuk langkah tersebut. [mg/pp]