AstraZeneca, Minggu (1/11), mengatakan otoritas kesehatan Inggris telah mulai mempercepat kajian terhadap potensi vaksin virus corona.
“Kami dapat mengukuhkan bahwa MHRA (Badan Otoritas Produk Layanan Kesehatan dan Obat-Obatan Inggris.red) telah mulai mempercepat kajian atas potensi vaksin Covid-19 kami,” ujar seorang juru bicara AstraZeneca seperti dikutip oleh kantor berita Reuters.
Dalam kajian yang sedang berlangsung itu, MHRA dapat melihat data klinis secara real-time dan melakukan dialog dengan pabrik obat tentang proses pepabrikan dan uji coba untuk mempercepat proses persetujuan.
Pendekatan ini dirancang untuk mempercepat evaluasi atas obat-obatan atau vaksin yang menjanjikan dalam darurat kesehatan publik saat ini.
Vaksin Covid-19 produksi AstraZeneca ini dikembangkan bersama dengan Universitas Oxford. Bloomberg melaporka, Jumat (30/10), bahwa MHRA juga mulai menyelaraskan kajian atas calon vaksin Covid-19 dari Pfizer Inc.
AstraZeneca dan Pfizer adalah sebagian dari sejumlah perusahaan yang berkompetisi untuk mengembangkan vaksin virus corona, termasuk dengan Johnson & Johnson dan Moderna Inc. Kandidat vaksin AstraZeneca dan Pfizer sudah berada di percobaan tahap akhir, sementara data-data sementara diharapkan akan muncul dalam beberapa minggu ke depan.
Perusahaan farmasi asal Inggris itu, Senin (25/10), mengatakan vaksin eksperimental Covid-19 telah menunjukkan kekebalan pada orang dewasa tua dan muda. Vaksin itu juga telah memicu respons efek samping yang lebih ringan pada orang tua.
Upaya menghasilkan vaksin di Oxford dimulai sejak Januari lalu. Vaksin yang disebut AZD1222 atau ChAdOx1 nCov-19 itu merupakan vaksin vektor virus yang dibuat dari versi virus flu biasa yang sudah dilemahkan dan menimbulkan infeksi pada simpanse. [em/jm]