Pasukan pertahanan Inggris harus menggunakan lebih banyak anggaran untuk membeli pesawat mata-mata, pesawat nirawak atau drone, dan pasukan-pasukan rahasia untuk melawan militan ekstremis, kata Perdana Menteri David Cameron hari Senin (13/7).
Pemerintah Inggris minggu lalu mengumumkan akan memenuhi target pengeluaran untuk pertahanan yang ditetapkan oleh NATO, yaitu 2 persen dari pendapatan kotor domestik untuk masa lima tahun jabatan Perdana Menteri Cameron yang terpilih Mei lalu.
“Saya telah minta kepala-kepala bidang pertahanan dan keamanan untuk secara khusus mempelajari bagaimana sebaiknya melawan ancaman Negara Islam (ISIS) dan kelompok-kelompok ekstremis Islam,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Ini bisa berarti penggunaan lebih banyak pesawat mata-mata, pesawat nirawak dan pasukan khusus, katanya lagi. Peninjauan anggaran belanja pertahanan harus memprioritaskan “ancaman yang terus berkembang, apakah itu ancaman teroris, ekstremis atau ancaman Rusia yang tampak semakin agresif, dan juga harus melihat apakah ancaman itu fisik atau ancaman di dunia maya," kata Cameron.
Pasukan Inggris ikut dalam koalisi melawan ISIS di Irak dan ikut memantau keadaan di Suriah. Tapi para menteri kabinet dilaporkan telah mulai mendorong supaya Inggris ikut dalam serangan udara melawan ISIS di Suriah.