Krisis Inggris semakin dalam hari Senin (27/6) sementara pejabat Inggris dan Uni Eropa berusaha menanggulangi guncangan keputusan rakyat Inggris meninggalkan Uni Eropa, dan menjerumuskan negara itu ke dalam apa yang digambarkan sebagian orang kekacauan paling buruk sejak Perang Dunia Kedua.
Dengan harapan akan mencegah guncangan lebih jauh pada pembukaan bursa hari Senin, Menteri Keuangan Inggris George Osborne mengeluarkan pernyataan pagi dini hari yang mengatakan ekonomi Inggris pada dasarnya kuat dan kegiatan ekonomi Inggris terus berjalan. Pesan itu dinyatakan lagi kemudian pada hari itu oleh Perdana Menteri David Cameron dalam pidato pertamanya kepada parlemen sejak referendum Brexit.
Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry tiba di London hari Senin setelah singgah di Brussels dimana ia bertemu dengan para pemimpin NATO. Ia berada di Roma hari Minggu lalu untuk membicarakan proses perdamaian Timur Tengah yang macet dan menambahkan persinggahan di Brussels dan London pada saat terakhir untuk membicarakan krisis Brexit.
“Hal yang paling penting adalah bahwa kita semua, sebagai pemimpin, bekerja-sama untuk menyediakan kesinambungan, sebanyak mungkin kestabilan, kepastian, supaya pasar memahami bahwa ada cara untuk memperkecil gangguan, ada cara yang pintar untuk bergerak maju . . . untuk melindungi nilai-nilai dan kepentingan kita bersama,” kata Kerry hari Minggu. [gp]