Inspektur Jenderal Departemen Kehakiman AS, Rabu (11/12), dijadwalkan akan memberi kesaksian di hadapan Komisi Kehakiman Senat Amerika mengenai laporannya bahwa tidak ada bias politik yang melatari keputusan FBI untuk melakukan penyelidikan campur tangan Rusia dalam pemilu AS.
Senin lalu (9/12), Michael Horowitz mengeluarkan laporan yang menunjukkan temuan-temuan yang membantah klaim Presiden Donald Trump-- yang telah berulangkali dilontarkan-- bahwa penyelidikan FBI itu merupakan penyelidikan yang mengada-ada dan bermotif politik untuk membatalkan kepresidenannya.
Meski demikian Trump malah mengatakan bahwa laporan itu justru mengukuhkan bahwa usaha untuk menggulingkan pemerintah,yang diperkirakan Trump terjadi, jauh lebih buruk dari yang dibayangkan sebelumnya.
Presiden, Selasa (10/12), mengecam Direktur FBI Christopher Wray yang mengatakan dalam wawancaranya dengan ABC News bahwa penyelidikan itu dilakukan dengan alasan dan otorisasi yang pantas. Pada wawancara itu juga, Wray juga mengatakan Horowitz menemukan bukti bahwa FBI telah melakukan sejumlah kekeliruan selama penyelidikan itu.
"Saya tidak tahu laporan apa yang dibaca Direktur FBI Christopher Wray, tapi saya yakin bukan laporan yang diberikan ke saya,” ujar Trump dalam cuitannya di Twitter. “Dengan perilaku seperti itu, ia tidak akan bisa memperbaiki FBI, yang sudah sangat rusak meski memiliki sejumlah orang terbaik di sana.”
Jaksa Agung William Barr, dalam sebuah wawancara dengan NBC News, Selasa (10/12), mengatakan, ia yakin FBI memiliki niat buruk ketika melangsungkan penyelidikan apakah kubu kampanye Trump berkonspirasi dengan Rusia. [ab/uh]