Sejumlah investor menuntut ganti rugi 3,25 milyar euro (sekitar Rp 47,6 Triliun) dari Volkswagen berkenaan dengan penanganan skandal emisi perusahaan itu, yang sejauh ini telah membuat nilai sahamnya anjlok hingga sepertiga.
Jaksa Andreas Tilp hari Selasa (15/3) mengatakan gugatan hukum di pengadilan regional Jerman di Braunschweig itu disampaikan oleh investor dari 14 negara termasuk Amerika, Australia, Jerman, Kanada, Belanda dan Inggris. di antara para penggugat itu termasuk CaIPERS – sebuah badan dana pensiun raksasa bagi pegawai pemerintah di California.
Volkswagen belum memberikan komentar atas gugatan hukum tersebut tetapi mengatakan gugatan para pemegang saham di Jerman itu tidak beralasan.
Andreas Tilp sudah mengajukan gugatan atas nama investor perorangan, yang mengklaim bahwa Volkswagen tidak memberitahu mereka pada waktunya tentang masalah yang menyangkut mobil diesel buatannya.
Marc Shiefer – salah seorang jaksa lainnya – mengatakan Volkswagen tidak memenuhi persyaratan hukum untuk memberitahu investor tentang masalah mesin mobil diesel itu antara tahun 2008 dan 2015. “Mereka seharusnya mengatakan kepada konsumen bahwa ada sesuatu yang tidak beres dengan teknologi mesin dieselnya,” ujar Schiefer.
Undang-undang perbankan Jerman mengharuskan perusahaan memberitahu investor mereka apabila ada informasi yang bisa mempengaruhi secara substansial harga saham perusahaan tersebut. Jika informasi negatif itu disampaikan kepada publik, investor bisa memutuskan untuk tidak membeli saham atau membelinya dengan harga lebih rendah.
Volkswagen telah dituntut oleh kejaksaan Amerika atas 600 ribu mobil yang dilengkapi piranti yang bisa mengelabuhi uji emisi mesin diesel. Perusahaan itu telah minta maaf dan mengatakan akan memperbaiki mobil-mobil tersebut. Ada sekitar 11 juta mobil di seluruh dunia yang terkena dampak skandal ini. [em/ii]
