Komite Olimpiade Internasional (IOC), Rabu (28/7), mengumumkan bahwa mereka mengoperasikan saluran bantuan dalam 70 bahasa bagi atlet dengan masalah kesehatan mental.
Juru bicara IOC Mark Adams mengumumkan hal itu dalam konferensi pers di Tokyo sehari setelah bintang senam AS Simone Biles secara resmi menyatakan mundur dari kompetisi karena masalah yang berhubungan dengan tekanan psikologis untuk tampil.
Saluran bantuan yang dinamakan "Mentally Fit Helpline" ini beroperasi nonstop selama tujuh hari dalam seminggu dan akan tersedia hingga tiga bulan setelah Olimpiade berakhir.
Menurut IOC, saluran bantuan itu menawarkan dukungan klinis seketika, konseling jangka pendek terstruktur, dukungan praktis, dan, jika diperlukan, panduan mekanisme pelaporan ke IOC jika ada kasus pelecehan dan/atau penyimpangan.
Direktur Eksekutif Olympic Broadcasting Services Yiannis Exarchos mengatakan "sangat sulit untuk membayangkan momen Olimpiade yang lebih buruk dari itu". Pernyataannya tersebut mengacu pada pengunduran diri Bile dan keputusannya untuk "tetap berada di sana dan mendukung tim".
Pada Selasa, panel kongres bipartisan AS menuding para sponsor IOC, seperti Coca-Cola dan Intel, mengambil sikap menutup mata terhadap pelanggaran HAM di wilayah Xinjiang, China.
Adams menanggapinya dengan mengatakan bahwa IOC harus mengambil sikap netral. "Tanggung jawab kami adalah menyelenggarakan Olimpiade, yang merupakan hal luar biasa bagi dunia. PBB saja mendukung Olimpiade.โ Ia menegaskan, bahwa menanggulangi masalah HAM adalah tugas pemerintah negara-negara di mana pelanggaran HAM terjadi. [ab/uh]