Badan PBB berbasis di Jenewa itu mengemukakan dalam suatu pernyataan pada hari Jumat yang diperingati sebagai Hari Migran Internasional, bahwa 990.761 orang telah tiba dari Afrika atau Timur Tengah. Sekitar 800 ribu orang telah menyeberang dari Turki ke Yunani: di antara mereka, lebih dari separuhnya, sekitar 455 ribu adalah warga Suriah.
Juru bicara IOM Joel Millman mengatakan sekitar 4.300 orang dari pesisir Turki tiba di pulau-pulau Yunani di dekatnya pada hari Rabu, dan bahwa organisasi itu memperkirakan angka satu juta akan dicapai pada hari Selasa.
IOM menyatakan kedatangan migran setiap hari berlanjut dalam jumlah ribuan meskipun suhu semakin dingin dan kondisi laut yang berbahaya.
“2015 akan dikenal sebagai suatu tahun penderitaan manusia dan tragedi mitran,” sebut IOM. Dalam 12 bulan belakangan, “lebih dari 5.000 perempuan, lelaki dan anak-anak kehilangan nyawa dalam upaya mereka mencari perlindungan dan kehidupan yang lebih baik.”
Pada Hari Migran Internasional, IOM menyerukan komitmen berbasis HAM yang komprehensif dan koheren “dipandu oleh hukum dan standar internasional serta memastikan semua memiliki kesempatan yang sama.”
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry menegaskan kembali tanggung jawab dan komitmen Amerika “untuk membantu orang-orang lain yang membuat pengorbanan besar dan mengambil Risiko luar biasa untuk menghadapi keadaan yang tidak diketahui” dalam upaya mencari kehidupan yang lebih baik, aman dan bermartabat. “Semua negara harus membantu, bukan hanya negara-negara yang berdekatan saja,” kata Kerry dalam suatu pernyataan hari Jumat.
“Apakah mereka melarikan diri dari perang atau kemiskinan atau mencari peluang, upaya pencurian para migran dapat menguntungkan semua orang,” ujar Kerry, “mulai dari keluarga di tempat asal yang bergantung pada penghasilan mereka, hingga para majikan di luar negeri yang memerlukan tenaga dan keahlian mereka,” lanjutnya.
Arus manusia tersebut merupakan krisis migrasi terbesar di Eropa sejak Perang Dunia ke-2. [uh]