Seorang pemimpin Muslim Sunni Irak meletakkan batu pertama hari Minggu (16/12) untuk menandai dimulainya pembangunan kembali Al-Nuri, masjid abad ke-11 yang ikonik, di Mosul.
Tiga tahun pertempuran antara ISIS dan pasukan Irak telah menyebabkan bangunan itu hancur.
Yang masih tersisa adalah gerbang batu, kubah hijau penuh coretan, dan sebagian fondasi menara masjid.
Para pejabat PBB dan beberapa duta besar Eropa bergabung bersama para pemimpin politik dan pemuka agama Irak dalam upacara peletakan batu tersebut.
Uni Emirat Arab menyumbang lebih dari 50 juta dolar untuk proyek pembangunan kembali masjid itu, yang diperkirakan akan memakan waktu sedikitnya lima tahun.
Setelah menjadi rumah ibadah bagi umat Muslim selama puluhan abad, masjid Al-Nuri menjadi saksi periode yang sangat gelap dalam sejarah Irak. Yaitu ketika pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi berdiri di mimbar dan memproklamirkan ISIS setelah para pejuang terorisnya menguasai Mosul pada tahun 2014.
Hanya sedikit yang tersisa dari masjid itu setelah ISIS dikalahkan. Perwakilan UNESCO di Irak, Louise Haxthausen, menyebut pengrusakan masjid itu "momen horor dan putus asa." (vm)