Menteri Luar Negeri Iran membela rencana negaranya untuk mengambil langkah-langkah yang lebih menjauh dari perjanjian nuklir 2015 jika Eropa gagal memberi solusi untuk menghidupkan kembali perjanjian itu.
Mohammad Javad Zarif berbicara hari Jumat (6/9) dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Indonesia di Jakarta.
Zarif tidak menyebutkan langkah-langkah apa yang akan diambil negaranya sementara tenggat waktu yang ditetapkannya terhadap Eropa untuk menyelamatkan perjanjian itu adalah hari Jumat ini.
Ia mengatakan langkah-langkah yang diambil negaranya itu merupakan tanggapan atas sanksi-sanksi Amerika, yang ia sebut sebagai terorisme ekonomi.
Perjanjian tahun 2015 dengan negara-negara berpengaruh dunia perlahan-lahan melemah setelah Presiden Donald Trump secara sepihak menarik mundur Amerika dari perjanjian tersebut tahun lalu. [uh/lt]