Kementerian Luar Negeri Iran, Senin (3/1), menegaskan pihaknya belum mengakui pemerintah Taliban.
"Hari ini, kami pada dasarnya tidak pada titik mengakui Taliban,” ujar Juru Bicara Kementerian Luar negeri Saeed Khatibzadeh, sebagaimana dikutip dari kantor berita AFP.
"Iran dan negara-negara tetangga Afghanistan bersikeras terutama pada pembentukan pemerintah inklusif yang mencerminkan keragaman etnis dan demografis negara ini,” tegas Khatibzadeh.
Iran yang mayoritas penduduknya menganut paham Syiah, berbagi wilayah perbatasan dengan Afghanistan sepanjang 900 kilometer, tidak mengakui kekuasaan gerakan Sunni selama masa kekuasaan Taliban pada tahun 1996 hingga 2001.
Taliban telah membentuk kabinet yang semuanya laki-laki yang seluruhnya terdiri dari anggota kelompok itu, dan hampir secara eksklusif berasal dari etnis Pashtun.
Kabinet tersebut dipandang semakin membatasi hak perempuan untuk bekerja dan belajar sehingga memicu kecaman internasional. [ah/rs]