Sebuah ledakan keras menghantam fasilitas militer Iran yang terjadi di dekat pusat kota Isfahan pada malam hari. Teheran pada Minggu (29/1) mengatakan ledakan tersebut adalah serangan pesawat tak berawak yang dilakukan pihak tak dikenal.
Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan itu. Peristiwa tersebut terjadi di tengah ketegangan Iran dengan Barat terkait proyek nuklir Teheran dan tuduhan Barat bahwa Iran memasok senjata untuk perang Rusia di Ukraina. Selain itu ledakan tersebut juga terjadi di tengah serangkaian demonstrasi anti-pemerintah yang telah dilakukan selama berbulan-bulan di Iran.
Tingkat kerusakan akibat ledakan tersebut belum dikonfirmasi secara independen. Kementerian Pertahanan Iran mengatakan ledakan itu hanya menyebabkan kerusakan kecil dan tidak ada korban jiwa.
Video media Iran menunjukkan kilasan cahaya di pabrik tersebut, yang digambarkan oleh kantor berita resmi IRNA sebagai pabrik amunisi. Rekaman video menunjukkan kendaraan darurat dan truk pemadam kebakaran di luar kompleks.
"Sekitar pukul 23.30 pada Sabtu malam, serangan yang gagal itu dilakukan dengan menggunakan Kendaraan Udara Mikro (MAV) di salah satu lokasi bengkel kementerian," kata Kementerian Pertahanan dalam pernyataan yang disiarkan oleh TV pemerintah Iran.
Kementerian juga mengatakan bahwa satu pesawat tak berawak itu berhasil ditembak jatuh "dan dua lainnya terjebak dan meledak. (Peristiawa) itu hanya menyebabkan kerusakan kecil pada atap gedung bengkel. Tidak ada korban jiwa."
Serangan tersebut "tidak mempengaruhi instalasi dan misi kami...dan tindakan membabi buta seperti itu tidak akan berdampak pada kelanjutan kemajuan negara."
Secara terpisah, IRNA melaporkan pada Minggu (29/1) pagi bahwa telah terjadi kebakaran besar di pabrik oli motor di zona industri dekat kota barat laut Tabriz. Tidak diinformasikan penyebab kebakaran.
Iran pernah menuduh musuh bebuyutannya Israel merencanakan serangan menggunakan agen di dalam wilayah Iran. Pada Juli, Teheran mengatakan telah menangkap tim sabotase yang terdiri dari militan Kurdi yang bekerja untuk Israel yang berencana meledakkan pusat industri pertahanan "sensitif" di Isfahan.
Seorang juru bicara militer Israel menolak berkomentar ketika ditanya apakah Israel memiliki hubungan dengan insiden tersebut. Israel pernah mengatakan pihaknya dapat menyerang Iran jika diplomasi untuk menggagalkan program nuklir atau rudal Teheran, menemui jalan buntu. [ah]
Forum