Eksekusi terhadap Reyhaneh Jabbari itu dilaporkan oleh kantor berita resmi IRNA.
Dia dihukum setelah apa yang menurut Amnesty International “penyelidikan dan pengadilan yang sangat cacat.”
Pria yang dibunuhnya, Morteza Abdolali Sarbandi, adalah seorang mantan pejabat intelijen, yang dikatakan berusaha memperkosa dirinya.
Ibu Jabbari diizinkan mengunjunginya selama satu jam hari Jumat (24/10), kebiasaan yang biasa dilakukan sebelum pelaksanaan hukuman mati di Iran.
Eksekusi itu dilakukan setelah keluarga Sarbandi tidak bersedia memaafkan Jabbari atau menerima ganti rugi berupa uang.
Kelompok-kelompok HAM sebelumnya mendesak pengadilan Iran agar menghentikan eksekusi itu.