Iran mengadakan lomba menggambar karikatur Holocaust atau pembantaian Yahudi di Eropa tahun 1940-an untuk yang ke-3 kalinya akhir pekan ini, yang akan menunjukkan karikatur yang meremehkan penderitaan bangsa Yahudi dan mengingkari kekejaman Holacaust.
Sekitar 150 karikatur dari seniman dari 50 negara akan dipamerkan, dan para finalis yang karyanya menempati 16 peringkat teratas akan berbagi hadiah uang tunai sebesar $50 ribu. Juara pertama lomba ini akan memperoleh hadiah senilai $12 ribu.
Massuod Shojai-Tabatabai, sekertaris lomba karikatur itu, mengatakan bahwa lomba tersebut bukan untuk mengingkari Holocaust, namun lebih untuk menunjukkan penderitaan kaum Muslim yang sekarang ini dibantai “oleh rejim Zionis di Gaza dan Palestina.”
Ia mengatakan sponsor lomba tidak bermaksud mengingkari Holocaust atau “memperolok korbannya.” Lomba tersebut diprakarsai oleh Owe Media & Cultural Institute dan Sarsheshmeh Cultural Center, LSM-LSM yang mempunyai hubungan dengan pemerintah Iran, tetapi tanpa dukungan terang-terangan oleh pemerintah.
Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Zarif dalam wawancaradengan majalah New Yorker baru-baru ini, berusaha menegaskan bahwa tidak ada hubungan antara pemerintah Iran dan lomba karikatur itu.
“Bukan Iran,” katanya, “melainkan LSM yang tidak dikendalikan oleh pemerintah Iran dan tidak didukung oleh pemerintah Iran.”
Konferensi Yahudi Eropa, kelompok pembela Yahudi, membantah klaim Zarif itu, walaupun mengatakan ini adalah seperti rahasia terbuka bahwa organisasi-organisasi yang mengelola sayembara itu langsung terkait dan didanai oleh Pengawal Revolusioner Iran.
“Sudah selalu jelas siapa yang mengendalikan Iran, yaitu, kaum radikal fundamentalis yang mengusahakan penghancuran Israel,” kata Ronald Lauder, presiden organisasi itu dalam sebuah pernyataan.
“Fakta bahwa Iran sekali lagi menyediakan panggung bagi lomba ini membuktikan bahwa Iran masih belum mengubah warnanya dan kalau diberi kesempatan, masih dapat berbahaya seperti selama ini,” katanya. [gp]